Wacana Iklan Pemasaran Rumah di Bondowoso dan Jember: Analisis Wacana Kritis
Abstract
Analisis wacana kritis merupakan pengkajian secara mendalam yang dapat digunakan
untuk mengungkapkan pandangan,kegiatan, dan identitas yang ada dalam wacana. Salah satu
bentuk wacana yang dapat dikaji dengan analisis wacana kritis yakni iklan. Iklan merupakan
bentuk informasi yang disampaikan oleh perseorangan, instansi lembaga, atau perusahaan,
yang berisikan pesan menarik mengenai sebuah produk atau jasa yang ditujukan kepada
masyarakat. Pesan dalam sebuah iklan tersebut dapat ditampilkan secara implisit maupun
eksplisit. Pesan yang disampaikan secara eksplisit dapat dipahami lebih mudah oleh
masyarakat, namun berbeda dengan pesan yang ditampilkan secara implisit. Isi-isi yang ada
dalam iklan dapat menunjukkan siapa, apa, mengapa, kapan, dan bagaimana produsen
memproduksi iklan tersebut baik berupa tulisan maupun gambar. Hal inilah yang dianalisis
dalam penelitian ini.
Dari uraian tersebut adapun rumusan masalah dalam penelitian ini terdiri atas;
representasi, konteks sosial dalam proses produksi teks, ideologi, dan bentuk kebohongan
pada wacana iklan pemasaran rumah di Bondowoso dan Jember. Sesuai dengan
permasalahan penelitian, tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan 1) representasi
penawaran produk pada wacana iklan pemasaran rumah di Bondowoso dan Jember, 2)
konteks sosial dalam proses produksi teks pada wacana iklan pemasaran rumah di
Bondowoso dan Jember, 3) ideologi dalam wacana iklan pemasaran rumah di Bondowoso
dan Jember, dan 4) bentuk kebohongan pada wacana iklan pemasaran rumah di Bondowoso
dan Jember.
Rancangan penelitian ini adalah penelitian kualitatif analisis wacana kritis dengan
jenis penelitian analisis wacana kritis. Data dalam penelitian ini berupa teks pada brosur
seperti kosakata, frasa, klausa kalimat, gambar pada brosur, konteks, hasil observasi dan hasil
wawancara. Sumber data yang digunakan berupa brosur perumahan dan agen pemasaran
perumahan. Analisis data menggunakan analisis wacana kritis Norman Fairclough dengan
teknik dokumentasi, observasi dan wawancara dalam pengumpulan data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada iklan pemasaran rumah di
Bondowoso dan Jember ditemukan ketiga bentuk representasi Norman
Fairclough. Representasi bentuk pertama dilihat dari kosakata, frasa, klausa dan
kalimat yang digunakan pada brosur. Bentuk kedua dilihat dari penggunaan
elaborasi dan perpanjangan pada teks brosur. Bentuk ketiga dilihat dari kalimat
yang lebih menonjol daripada kalimat lainnya. Untuk konteks sosial yang
ditemukan dalam penelitian ialah konteks sosial budaya dan sosial ekonomi.
Analisis konteks sosial tidak terlepas dengan proses produksi teks. Beberapa
ideologi seperti ideologi kapitalisme, individualisme, dan eksistensialisme
ditemukan dalam beberapa brosur berupa kosakata dan gambar. Hasil penelitian
yang terakhir yakni ditemukan beberapa bentuk kebohongan seperti kebohongan
fasilitas, keamanan, kualitas bangunan, letak dan jarak geografis.
Berdasarkan pemaparan mengenai hasil dan pembahasan penelitian
tersebut, terdapat beberapa saran yang perlu disampaikan kepada beberapa pihak
yaitu; 1) Bagi guru Bahasa Indonesia tingkat SMA, disarankan untuk
menggunakan hasil penelitian ini sebagai materi pembelajaran iklan yang
diterapkan pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XI kurikulum
2013. Kompetensi Dasar (KD) yang harus dicapai terdapat pada 3.3 Menganalisis
teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial atau opini, dan novel baik melalui lisan
maupun tulisan dan KD 4.8 Menginterpretasi makna teks cerita sejarah, berita,
iklan, editorial/opini, dan novel baik secara lisan maupun tulisan, 2) peneliti
selanjutnya yang hendak melakukan penelitian sejenis, disarankan untuk
mengembangkan kajian wacana iklan pemasaran rumah di Bondowoso
menggunakan analisis Noman Fairclough dimensi teks yang berbeda seperti relasi
dan identitas, 3) masyarakat umum hendaknya lebih kritis apabila ingin membeli
produk yang sejenis karena iklan hanya menampilkan kelebihan dari produk
tersebut dan hasil penelitian juga dapat dijadikan sebagai bahan bacaan sebagai
pengetahuan dengan didampingi bahan bacaan lainnya yang juga membeda objek
menggunakan analisis wacana kritis Norman Fairclough.