Surplus Keutungan Kolonial Belanda di Indonesia Tahun 1878-1941
Abstract
Penelitian ini mengindikasikan pertumbuhan ekonomi Belanda yang
mencapai “surplus” dari awal kedatangannya untuk mendirikan sebuah perusahaan
besar. Satu perusahaan Belanda di masa pemerintahan ekonomi liberal, memiliki
anak cabang dengan jumlah 10 – 50 perusahaan yang tersebar di hampir seluruh
dunia. Bahan baku dan tenaga kerja (buruh) yang dibutuhkan adalah orang – orang
pribumi yang ada di Indonesia. Keuntungan yang terbentuk dari masa transisi sistem
kultivasi hingga sistem ekonomi liberal menghasilkan dmapak yang luar biasa bagi
perekonomian Eropa. Namun di sisi lain, kepentingan pribumi seakan diabaikan.