dc.description.abstract | Proses penyimpanan yang kurang tepat dapat memicu terjadinya kerusakan pada benih dan menyebabkan viabilitasnya menurun. Patogen merupakan salah satu faktor yang dapat menurunkan kualitas benih, khususnya jamur. Patogen penting yang tersebar luas pada benih kacang tanah yaitu dari golongan aspergillus. Penggunaan daun ekstrak sembung rambat sebagai pestisida nabati bisa menjadi alternatif pengendalian karena mengandung senyawa aktif yang dapat mengendalikan beberapa patogen benih. Penggunaan pestisida dari daun sembung rambat masih jarang digunakan sehingga perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui konsentrasi yang paling efektif sebagai antijamur untuk menghambat patogen Aspergillus. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) tunggal pada uji in vitro dan dengan dua faktor pada uji im vivo. Faktor pertama yaitu varietas benih kacang tanah ; varietas gajah dan varietas garuda. Faktor kedua yaitu konsentrasi perlakuan (K) yaitu, 0 mg/ml dan 85 mg/ml . Uji antifungi secara in vitro menggunakan metode peracunan media dan secara in vivo menggunakan metode seed treatment. Hasil penelitian ekstrak daun sembung rambat berpengaruh terhadap diameter koloni namun tidak terlalu berpengaruh terhadap pengujian daya berkecambah dan intensitas serangan penyakit. Pemberian ekstrak yang paling efektif dalam menghambatan patogen A. niger dan A. flavus secara in vitro terdapat pada perlakuan 85 mg/ml hal ini terlihat dari persentase daya hambat, namun pada uji in vivo perlakuan ekstrak daun sembung rambat dengan konsentrasi 0 mg/ml dan 85 mg/ml tidak efektif dalam mengendalikan Intensitas serangan patogen pada benih kacang tanah, hal tersebut didasarkan hasil nilai rata – rata secara angka memberikan perbedaan hasil namun pada uji lanjutan dengan Annova nilai tersebut tidak memberikan perbedaan yang signifikan. | en_US |