Show simple item record

dc.contributor.authorBUWANA
dc.date.accessioned2019-10-24T08:24:28Z
dc.date.available2019-10-24T08:24:28Z
dc.date.issued2019-07-25
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/93655
dc.description.abstractFakultas MIPA terletak pada Kecamatan Sumbersari, dengan kondisi litologinya merupakan jenis batuan gunung api atau volcanic rocks. Batuan volcanic rocks ini merupakan batuan beku yang berpotensi sebagai akuifer. Selain itu geologi di daerah Sumbersari berupa batuan litosol dan regosol coklat kekuningan. Kandungan mineral tanah liat silikat (clay) pada litosol relatif rendah plastisitas (lengket), serta sangat rapuh, akibatnya air akan masuk dengan mudah ke dalam tanah ini. Sedangkan tanah regosol memiliki kemampuan menyerap air tinggi, dan mudah tererosi. Fakultas MIPA merupakan salah satu fakultas yang sangat membutuhkan ketersediaan air tanah. Ketersediaan air tanah pada saat musim hujan mencukupi untuk kebutuhan di FMIPA, namun ketika musim kemarau selalu mengalami kekurangan. Kebutuhan air di lingkungan FMIPA dipasok melalui beberapa sumur yang terletak di depan kantor dekanat, sebelah selatan masjid, beberapa di laboratorium, sebelah Utara Gedung Ormawa dan sumur yang berada pada tiap jurusan. Jumlah sumber air tersebut kurang sepadan dengan banyaknya kebutuhan air di lingkungan FMIPA. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan potensi air tanah adalah metode geolistrik. Prinsip kerja metode geolistrik adalah dengan penginjeksian arus listrik ke permukaan tanah melalui sepasang elektroda dan pengukuran beda potensial dengan sepasang elektroda yang lain. Pada penelitian ini menggunakan metode geolistrik resistivitas 1D (sounding). Kelebihan dari konfigurasi ini adalah dapat menjelaskan kondisi bawah permukaan tanah secara vertikal. Pengukuran di lapangan menghasilkan nilai arus (I) dan beda potensial (V), sehingga didapatkan nilai resistansi (R). Nilai resistansi tersebut dikalikan dengan faktor geometri (K) konfigurasi Schlumberger untuk mendapatkan nilai resistivitas semu (ρa). Selanjutnya, data berupa jarak (AB/2, MN), I, dan V dimasukkan ke dalam software IPI2Win untuk mendapatkan nilai resistivitas sebenarnya dari batuan yang diteliti, Setelah didapatkan visualisasi secara 1D kemudian akan diolah kembali menggunakan software rockworks. Software rockworks ini bertujuan agar mendapatkan visualisasi secara 3D terkait keberadaan air tanah di titik sounding yang telah diteliti. Hasil penelitian diperoleh kondisi litologi di lingkungan FMIPA dan sekitarnya sangat didominasi oleh lapisan lempung, lapisan kerikil, lapisan batu pasir dan yang paling banyak teridentifikasi yaitu lapisan air tanah. Lapisan air tanah yang berpotensi sebagai akuifer di lingkungan FMIPA paling banyak terletak di titik sounding ke 8, yang terletak di sebelah barat masjid Baitul Ilmi FMIPA. Lapisan akuifer di lingkungan FMIPA terdapat pada ≤ 11 m.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFMIPAen_US
dc.subjectAkuiferen_US
dc.subjectsoftware rockworksen_US
dc.subjectSchlumbergeen_US
dc.titleIdentifikasi Sebaran Akuifer dengan Metode Geolistrik Resistivitas 1D Konfigurasi Schlumberger di Lingkungan FMIPA Universitas Jemberen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record