Identifikasi Sebaran Akuifer dengan Metode Geolistrik Resistivitas 1D Konfigurasi Schlumberger di Lingkungan FMIPA Universitas Jember
Abstract
Fakultas MIPA terletak pada Kecamatan Sumbersari, dengan kondisi
litologinya merupakan jenis batuan gunung api atau volcanic rocks. Batuan volcanic
rocks ini merupakan batuan beku yang berpotensi sebagai akuifer. Selain itu geologi di
daerah Sumbersari berupa batuan litosol dan regosol coklat kekuningan. Kandungan
mineral tanah liat silikat (clay) pada litosol relatif rendah plastisitas (lengket), serta
sangat rapuh, akibatnya air akan masuk dengan mudah ke dalam tanah ini. Sedangkan
tanah regosol memiliki kemampuan menyerap air tinggi, dan mudah tererosi. Fakultas
MIPA merupakan salah satu fakultas yang sangat membutuhkan ketersediaan air tanah.
Ketersediaan air tanah pada saat musim hujan mencukupi untuk kebutuhan di FMIPA,
namun ketika musim kemarau selalu mengalami kekurangan. Kebutuhan air di
lingkungan FMIPA dipasok melalui beberapa sumur yang terletak di depan kantor
dekanat, sebelah selatan masjid, beberapa di laboratorium, sebelah Utara Gedung
Ormawa dan sumur yang berada pada tiap jurusan. Jumlah sumber air tersebut kurang
sepadan dengan banyaknya kebutuhan air di lingkungan FMIPA. Salah satu metode
yang dapat digunakan untuk menentukan potensi air tanah adalah metode geolistrik.
Prinsip kerja metode geolistrik adalah dengan penginjeksian arus listrik ke permukaan
tanah melalui sepasang elektroda dan pengukuran beda potensial dengan sepasang
elektroda yang lain. Pada penelitian ini menggunakan metode geolistrik resistivitas 1D
(sounding). Kelebihan dari konfigurasi ini adalah dapat menjelaskan kondisi bawah
permukaan tanah secara vertikal.
Pengukuran di lapangan menghasilkan nilai arus (I) dan beda potensial (V),
sehingga didapatkan nilai resistansi (R). Nilai resistansi tersebut dikalikan dengan faktor geometri (K) konfigurasi Schlumberger untuk mendapatkan nilai resistivitas
semu (ρa). Selanjutnya, data berupa jarak (AB/2, MN), I, dan V dimasukkan ke dalam
software IPI2Win untuk mendapatkan nilai resistivitas sebenarnya dari batuan yang
diteliti, Setelah didapatkan visualisasi secara 1D kemudian akan diolah kembali
menggunakan software rockworks. Software rockworks ini bertujuan agar
mendapatkan visualisasi secara 3D terkait keberadaan air tanah di titik sounding yang
telah diteliti.
Hasil penelitian diperoleh kondisi litologi di lingkungan FMIPA dan sekitarnya
sangat didominasi oleh lapisan lempung, lapisan kerikil, lapisan batu pasir dan yang
paling banyak teridentifikasi yaitu lapisan air tanah. Lapisan air tanah yang berpotensi
sebagai akuifer di lingkungan FMIPA paling banyak terletak di titik sounding ke 8,
yang terletak di sebelah barat masjid Baitul Ilmi FMIPA. Lapisan akuifer di lingkungan
FMIPA terdapat pada ≤ 11 m.