dc.description.abstract | Gaya hidup sehat yang menyebar melalui sosial media, terutama Instagram,
mulai banyak digemari masyarakat Indonesia sehingga mendukung munculnya
Komunitas Organik Indonesia (KOI) yang kemudian membentuk BoCA (Board of
Consultancy and Advisory) sebagai lembaga yang melakukan uji kurasi White
Flower Label (WFL) untuk memastikan suatu produk benar-benar organik dan
aman dari bahan kimia berbahaya demi melindungi hak masyarakat maupun
artisan yang berperan sebagai konsumen dan produsen agar terhindar dari klaim
natural palsu atau green marketing yang umumnya terjadi dalam persaingan pasar.
Hal tersebut menjadi fenomena yang menarik untuk diteliti karena produk natural
lokal terkurasi WFL sebagai objek penelitian masih relatif jarang digunakan oleh
peneliti sebelumnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa komponen
pemasaran media sosial yaitu Aktivitas Media Sosial, Ulasan Pengguna, Promosi
Penjualan, dan Celebrity Endorsement terhadap Niat Beli. Penelitian ini
menggunakan merek atau produk perawatan kulit natural lokal terkurasi WFL
sebagai objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah pengikut akun
Instagram merek atau produk perawatan kulit alami terkurasi WFL di akun media
sosial toko daring Instagram. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu untuk
mengetahui strategi pemasaran yang tepat dan efektif bagi produsen atau artisan
merek atau produk perawatan kulit natural lokal terkurasi WFL. Jumlah sampel
yang digunakan sebanyak 100 responden. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah regresi linear berganda pendekatan konfirmatori. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dari 4 variabel yang diteliti, celebrity
endorsements tidak berpengaruh terhadap niat beli pengikut akun Instagram
merek atau produk perawatan kulit natral lokal terkurasi WFL, sedangkan
aktivitas media sosial, ulasan pengguna dan promosi penjualan berpengaruh
secara signifikan. | en_US |