dc.description.abstract | Pesantren kerap dicurigai sebagai lahan subur penyemai bibit radikalisme yang
mengancam keutuhan bangsa dan negara, sejatinya sangat akrab dengan nilai -nilai yang
humanis, yang salah satunya direpresentasikan dalam karya sastra pesantren. Kajian ini
membincang representasi wacana religius-humanis dalam sastra pesantren sebagai
objek material, berupa tiga cerita pendek berjudul “Di Antara Dua Pilihan”, “Cinta Sejati
Itu Tidak Mudah”, dan “Seruas Bingung. Ketiganya” terbit di buletin Tanwirul Afkar,
sebuah buletin salah pondok pesantren Salafiyah Syafi’iyah di Sukorejo, Jawa Timur.
Oleh sebab itu, teori representasi Stuart Hall dipakai sebagai alat analisis. Terkait
dengan pendekatan konstruksionis model diskursif Foucauldian yang bertitik tekan
pada produksi pengetahuan melalui wacana yang melibatkan sistem bahasa, ketiga
cerpen dianalisis dengan memetakan wacana religius-Humanis dan dikaitkan dengan
latar kontekstual tempat wacana tersebut diproduksi. Hasil analisis menunjukkan
bahwa dalam sastra pesantren konstruksi wacana religius-humanis dihadirkan melalui
nilai- nilai kemanusiaan yang universal, alih-alih terjebak pada dikotomi yang rigid
antara benar dan salah, sebagaimana pemahaman yang kerap memicu radikalisme. Nilai
religius justru hadir seiring dengan nilai kemanusiaan universal sebagai satu
representasi keberpihakan santri penulis terhadap wacana religius -humanis melalui
sastra pesantren. | en_US |