Pengaruh Permainan Bahasa Bisik Berantai Terhadap Kemampuan Menyimak Anak Kelompok A Di TK Dharma Indria 1 Kecamatan Patrang Kabupaten Jember
Abstract
Kemampuan bahasa sangat penting untuk dikembangkan karena dalam
kemampuan bahasa anak akan mempelajari kosakata yang bertujuan untuk
meningkatkan jumlah kata yang dikuasai anak. Adapun empat kemampuan dasar
bahasa anak yang harus dimiliki anak yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis. Keempat kemampuan tersebut saling berkaitan satu sama lain untuk
membentuk suatu keterampilan berbahasa yang utuh.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada saat pelaksanaan program
Kuliah Kerja-Praktek Lapangan Persekolahan (KK-PLP) Posdaya di TK Dharma
Indria 1 Patrang, ditemukan bahwa kemampuan menyimak pada anak kelompok
A masih rendah. Hal ini dikarenakan metode pembelajaran yang diterapkan oleh
guru dalam menyampaikan materi masih kurang menarik yaitu menggunakan
metode ceramah dan media yang digunakan selalu monoton, sehingga anak
kurang tertarik dengan apa yang dijelaskan guru dan anak cepat bosan dan jenuh
dengan pembelajaran yang diterima.
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka penellitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut: Adakah pengaruh permainan bahasa bisik berantai
terhadap kemampuan menyimak anak kelompok A di TK Dharma Indria I
Patrang?. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh permainan bahasa bisik berantai terhadap
kemampuan menyimak anak kelompok A di TK Dharma Indria I Patrang.
Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan jenis rancangan Nonequivalent control group design. Penelitian ini bertempat di TK Dharma Indria I
Kecamatan Patrang Kabupaten Jember pada semester genap tahun pelajaran
2018/2019. Metode pengambilan datanya menggunakan observasi dan
dokumentasi. Uji validitas dan uji realibitasnya menggunakan rumus Spearman.
Analisis datanya menggunakan uji t-test Independent sample dengan
membandingkan thitung dan ttabel, dan uji keefektivitas relative (ER) untuk
mengetahui tingkat keefektifan.
Hasil perhitungan uji hipotesis melalui uji t dua sampel terpisah
menunjukkan hasil kemampuan menyimak anak mendapat nilai rata-rata beda
pre-tes dan post-test pada kelompok eksperimen A1 (Mx) sebesar 9,523571 dan
kelompok kontrol A2 (My) sebesar 5,556667. Hasil perhitungan dengan rumus ujit secara manual dan SPSS diperoleh thitung= 3,834, kemudian dibandingkan dengan
ttabel dengan db = 24 pada taraf siginifikansi 5% sehingga diperoleh ttabel= 2,064.
Hasil analisis tersebut, diperoleh thitung> ttabel (3,834> 2,064), sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan kemampuan menyimak anak yang diajar
menggunakan permainan bahasa bisik berantai dengan yang diajar tanpa
menggunakan permainan bahasa bisik berantai.
Saran yang dapat disampaikan yaitu hendaknya guru melakukan variasi
kegiatan dalam pembelajran menyimak dan menggunakan permainan bahasa bisik
berantai sebagai alternatif untuk meningkatkan kemampuan menyimak anak. Bagi
Kepala Sekolah hendaknya memotivasi para guru untuk mengembangkan
keterampilan menyimak anak mengingat kemampuan menyimak sangat penting
dalam perkembangan bahasa anak dan hendaknya lebih aktif memperkenalkan
metode yang dapat mengembangkan keterampilan menyimak anak.