Show simple item record

dc.contributor.advisorOktavianawati, Ika
dc.contributor.advisorWinata, I Nyoman Adi
dc.contributor.authorWULANDARI, Ulfa
dc.date.accessioned2019-10-02T06:38:39Z
dc.date.available2019-10-02T06:38:39Z
dc.date.issued2019-10-02
dc.identifier.nimNIM141810301033
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/93041
dc.description.abstractPenelitian menunjukkan bahwa waktu distilasi uap (9, 11, dan 13 jam) yang semakin lama menyebabkan rendemen minyak atsiri semakin besar, baik pada daun tembakau sebelum maupun setelah fermentasi. Waktu distilasi uap (9, 11, dan 13 jam) juga mempengaruhi jumlah senyawa penyusun minyak atsiri pada daun tembakau sebelum maupun setelah fermentasi. Metode maserasi dapat menghasilkan rendemen ekstrak yang lebih besar dan jumlah senyawa lebih banyak dibandingkan dengan distilasi uap (9 jam) pada daun tembakau sebelum fermentasi. Rendemen ekstrak maserasi daun tembakau Na Oogst sebelum fermentasi lebih kecil dibandingkan setelah fermentasi yaitu 3,6989% dan 3,8697% dengan jumlah senyawa kimia penyusun yang teridentifikasi sebesar 30 dan 22 senyawa. Rendemen minyak atsiri dari distilasi uap daun tembakau Na Oogst sebelum fermentasi lebih kecil dibandingkan setelah fermentasi yaitu 0,1138% dan 0,2994%. Jumlah senyawa kimia penyusun yang teridentifikasi pada minyak atsiri dari distilasi uap daun tembakau Na Oogst sebelum fermentasi yaitu sebesar 19 senyawa dan setelah fermentasi sebesar 39 senyawa.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries141810301033;
dc.subjectDaun Tembakauen_US
dc.subjectMinyak Atsirien_US
dc.subjectKandunganen_US
dc.titleProfil Kandungan Minyak Atsiri Daun Tembakau (Nicotiana tabacum L.) Na Oogst Jember Sebelum dan Setelah Fermentasien_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record