Show simple item record

dc.contributor.advisorJoko Mulyono
dc.contributor.authorMURTIAH
dc.date.accessioned2019-09-13T09:15:37Z
dc.date.available2019-09-13T09:15:37Z
dc.date.issued2019-09-13
dc.identifier.nim150910302008
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/92762
dc.description.abstractDusun Koanyar merupakan dusun yang ada di Desa Pandak. Dimana Dusun Koanyar merupakan salah satu daerah yang pertaniannya adalah tadah hujan. Pada musim kemarau petani resah karena kebutuhan air pada lahan pertanian menjadi kurang. Dimana lahan pertanian tadah hujan menyebabkan tanaman kering dan mati sehingga lahan tersebut tidak cocok untuk ditanami. Kepemilikan sawah tadah hujan ini menyebabkan petani hanya mampu menanam satu kali dalam setahun. Hal ini berpengaruh pada pendapatan petani, sehingga petani kesulitan dalam mendapatkan penghasilan. Petani untuk keluar dari situasi sulit tersebut maka petani melakukan berbagai cara untuk bertahan hidup. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti strategi bertahan hidup petani tadah hujan di Dusun Koanyar Klabang Bondowoso. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis strategi bertahan hidup petani sawah tadah hujan di Dusun Koanyar Klabang Bondowoso. Penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teori yang digunakan adalah kerangka teori dari James C.Scott tentang Mekanisme Survive. Dalam pengambilan data, peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk penentuan informan peneliti menggunakan teknik purposif dengan menentukan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Untuk menguji keabsahan data, penulis menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi bertahan hidup yang dilakukan oleh petani di sawah tadah hujan di Dusun Koanyar adalah yang pertama strategi menghemat. Dalam strategi menghemat ini petani melakukan beberapa penghematan yaitu dengan cara menyimpan hasil panen, beralih ke makanan yang lebih murah, serta memanfaatkan kayu bakar untuk memasak menggunakan tungku. Strategi yang kedua yaitu kerja sampingan, diantanya adalah berjualan kecil-kecilan di rumah “pracangan”, mencari ikan untuk dijual, bekerja sebagai buruh tebu, buruh bangunan, buruh kayu dan memelihara sapi. Strategi yang ketiga yaitu memanfaatkan akses patron. Dengan akses patron ini petani diberi bantuan berupa pekerjaan dan bahan-bahan pokok oleh kawannya yang berada di luar desa sekaligus kawannya tersebut mempunyai sawah yang luas dan membutuhkan banyak tenaga kerja. Sesama saudara juga saling meminjam uang ketika sedang kesulitan. Strategi yang keempat yaitu penggunaan mesin penyedot air “jenset”. Penggunaan mesin penyedot air “jenset” ini hanya dapat dilakukan oleh petani yang memiliki sawah dekat dengan sungai Sampeyan Baru, sedangkan petani yang memiliki sawah jauh dengan sungai sawahnya dibiarkan kosong ketika musim kemarau. Strategi yang kelima yaitu pemilihan jenis tanaman sesuai musim. Petani di Dusun Koanyar tentu memiliki strategi ini, karena mempunyai sawah tadah hujan juga harus menyesuaikan tanaman yang cocok untuk ditanam sesuai musimen_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectBertahan Hidupen_US
dc.subjectPetani Tadah Hujanen_US
dc.subjectDusun Koanyaren_US
dc.titleStrategi Bertahan Hidup Petani Tadah Hujan Dusun Koanyar Klabang Bondowosoen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record