Show simple item record

dc.contributor.advisorBudi P, Sri Handono
dc.contributor.advisorSupriyadi, Bambang
dc.contributor.authorRAHAYU, Lupita
dc.date.accessioned2019-09-04T03:32:21Z
dc.date.available2019-09-04T03:32:21Z
dc.date.issued2019-09-04
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/92500
dc.description.abstractSebagai proses, fisika sebagai kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan pengetahuan tentang alam dan untuk menemukan pengetahuan baru. Dalam proses pembelajaran fisika diperlukan kemampuan intelektual. Salah satu indikator dari perilaku intelektual adalah kemampuan dalam menyelesaikan/memecahkan masalah (problem solving). Kemampuan menyelesaikan masalah (problem solving) adalah keterampilan intelektual yang di nilai sebagai hasil belajar yang penting dan signfikan dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran perlu menggunakan strategi, metode, teknik, model maupun pendekatan untuk meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah. Masalah adalah pertanyaan atau isu yang tidak pasti dan harus diperiksa dan dipecahkan. Berdasarkan strukturnya, masalah dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu masalah yang terstruktur dengan baik (well structured problem), dan masalah yang tidak terstruktur dengan baik (ill structured problem). Tujuan dari pembelajaran fisika pada kurikulum 2013 menekankan bahwa siswa harus memiliki kemampuan menyelesaikan maslah dengan baik. Dilandasi dengan pemaparan tersebut maka perlu dilakukannya identifikasi kemampuan menyelesaikan masalah. Jenis penelitian yang dilakukan yaitu penelitian deskriptif, dengan penentuan daerah penelitian menggunakan metode purpose sampling area. Tempat yang digunanakan untuk penelitian yaitu SMA Muhammadiyah Jember dengan pertimbangan tertentu. Subjek penelitian ini adalah kelas XII IPA 1, XII IPA 4, XII IPA 5 di SMA Muhammadiyah Jember. Alasan pemilihan kelas tersebut adalah karena saran dari guru bidang studi. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun 2017/2018. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan siswa dalam menyelesaikan well dan ill structured problem secara keseluruhan yaitu, kemampuan siswa dalam mengenali masalah pada well structured problem sebagian besar sudah sangat baik sedangkan pada ill structured problem hanya 18,63% siswa pada kategori sangat baik. Kemampuan siswa dalam merencanakan strategi pada well structured problem sebagian besar sudah sangat baik sedangkan pada ill structured problem 0% siswa pada kategori sangat baik. Kemampuan siswa dalam menerapkan strategi pada well structured problem hanya 46,08% siswa yang mampu menerapkan strategi dengan sangat baik sedangkan pada ill structured problem 0% siswa yang mampu menerapkan strategi dengan sangat baik. Pada well structured problem, 14,70% siswa pada kategori cukup, kurang bahkan sangat kurang Pada ill structured problem, 96,96% siswa pada kategori cukup, kurang bahkan sangat kurang. Kemampuan siswa dalam melakukan evaluasi baik pada well structured problem maupun ill structured problem masih belum baik. Pada well structured problem, 3,92% siswa masih pada kategori sangat kurang sedangkan pada ill structured problem 43,14% siswa pada kategori sangat kurang.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries1402010102012;
dc.subjectTeori Relativitasen_US
dc.subjectpurpose sampling areaen_US
dc.subjectill structured problemen_US
dc.titleIdentifikasi Kemampuan Menyelesaikan Ill Dan Well Structured Problem Dalam Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Teori Relativitas Pada SMA Di Jemberen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record