Pengaruh Aplikasi Gliserin pada Kekerasan Resin Komposit Nanofiller dengan Perendaman Cuka Apel
Abstract
Restorasi resin komposit merupakan salah satu bahan tumpatan yang sering digunakan di kedokteran gigi. Resin komposit adalah gabungan dari dua atau lebih bahan kimia yang berbeda dan memiliki warna sewarna dengan gigi. Pada perkembangan terakhir, terdapat resin komposit dengan ukuran filler yang lebih kecil dan sistem ikatan yang lebih baik yaitu resin komposit nanofiller. Resin komposit memiliki sifat mekanis yaitu kekerasan. Kekerasan merupakan energi yang dibutuhkan untuk menekan material ke titik fraktur. Kekerasan digunakan untuk mengetahui kemampuan bahan tumpatan dalam menahan daya tekan pengunyahan. Sifat kekerasan resin komposit dapat dipengaruhi oleh faktor minuman dan makanan yang dikonsumsi pasien. Cuka apel merupakan minuman asam yang berpengaruh terhadap kekerasan resin komposit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kekerasan permukaan restorasi resin komposit dengan aplikasi gliserin dan tanpa aplikasi gliserin setelah dilakukan perendaman dalam larutan cuka apel (Apple cider vinegar). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian the post test only control group. Sampel yang digunakan dalam penelitan ini adalah 24 lempeng resin komposit yang dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok 1 yaitu kelompok dengan aplikasi gliserin dan tanpa perendaman, kelompok 2 yaitu kelompok tanpa aplikasi gliserin dan tanpa perendaman kelompok 3 yaitu kelompok dengan aplikasi gliserin dan perendaman 60 menit, kelompok 4 yaitu kelompok dengan aplikasi gliserin dan perendaman 120 menit, kelompok 5 yaitu kelompok tanpa aplikasi gliserin dan perendaman 60 menit, kelompok 6 yaitu kelompok tanpa aplikasi gliserin dan perendaman 120 menit. Tahap setelah dilakukan perendaman adalah sampel dikeringkan dan dilakukan pengukuran nilai kekerasan rnenggunakan Micro Vickers Hardness Tester. Hasil penelitian dirata-rata untuk mendapatkan nilai kekerasan masing-masing sampel pada masing-masing kelompok. Nilai kekerasan resin komposit nanofiller yang didapatkan pada kelompok 1, 2, 3, 4, 5, 6 secara berurutan adalah 96,91; 80,08; 79,04; 65,69; 71,33; 53,11. Hasil penelitian menunjukan resin komposit nanofiller tanpa perendaman memiliki nilai kekerasan lebih tinggi dan perendaman 60 menit dan resin komposit nanofiller dengan perendaman 60 menit memiliki nilai kekerasan lebih tinggi dan perendaman 120 menit. Nilai kekerasan resin komposit nanofiller dengan aplikasi gliserin memiliki nilai yang lebih tinggi dari resin komposit nanofiller tanpa aplikasi gliserin. Kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu terdapat penurunan kekerasan resin komposit nanofiller yang signifikan pada kelompok resin komposit nanofiller dengan aplikasi gliserin dan tanpa aplikasi gliserin setelah perendaman dalam cuka apel (apple cider vinegar). Nilai kekerasan paling tinggi terdapat pada kelompok resin komposit nanofiller tanpa perendaman dan nilai kekerasan paling rendah terdapat pada kelompok resin komposit nanofiller tanpa aplikasi gliserin dan perendaman 120 menit.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]