dc.description.abstract | Kendaraan sepeda motor merupakan alat transportasi favorit bagi masyarakat
Indonesia yang tiap tahun jumlahnya meningkat secara signifikan. AISI mencatat
sampai tahun 2009, sebanyak 51 juta unit sepeda motor diproduksi di Indonesia.
Dalam hal kenyamanan berkendara salah satu bagian motor yang berperan adalah
stang motor. Stang motor pada tiap type dan merk sepeda motor sport berbeda-beda.
Perbedaan bentuk ini menghasilkan tingkat kenyamanan yang berbeda pada masingmasing
pengendara.
Karena kondisi stang yaitu model dan tinggi stang, nantinya juga
mempengaruhi posisi berkendara .
Untuk stang sepeda motor variasi tipe
cruiser memiliki bentuk yang menarik
bagi kaum pemuda. Model yang lebih pendek membuat para pemuda dan kaum
modifikator tertarik untuk memakainya. Tetapi stang variasi ini memiliki kelemahan
yaitu karena tinggi stang yang pendek sehingga, posisi berkendara pun jadi lebih
menunduk atau membungkuk. Akhirnya, kondisi ini membuat pengendara lebih cepat
lelah. Banyaknya model stang variasi yang ada di pasaran masih belum bisa
memenuhi dan menjawab keinginan sebenarnya para konsumen di Indonesia. Dengan
demikian diperlukan suatu hubungan antara keinginan konsumen dengan produsen
sehingga dapat menguntungkan kedua belah pihak. Untuk itu dilakukan upaya berupa
pengembangan produk yang melibatkan keinginan konsumen, pengembangan ini
dapat berupa mengevaluasi produk yang ada dipasaran atau menciptakan produk
baru. Tujuan penelitian untuk mempelajari proses perancangan dan pengembangan
produk yang melibatkan konsumen sehingga hasil dari proses perancangan tersebut
benar-benar menjawab kebutuhan
customer.
Pengambilan data konsumen dilakukan dengan kuesioner dan diolah
menggunakan metode
Quality Function Deployment (QFD), maka didapatkan
beberapa keinginan konsumen. Berdasarkan keinginan konsumen tersebut
pengembangan dengan menciptakan beberapa konsep. Dari berbagai konsep yang
dikembangkan, kemudian dipilih sebuah konsep berdasarkan kriteria seperti bahan
material, kuat, nyaman dan tahan karat. Sedangkan kekuatan rangka dianalisa dengan
menggunakan bantuan
software CATIA V5R14 yaitu untuk mengetahui tegangan
yang terjadi pada rangka saat stang dioperasikan. Untuk mengetahui tingkat resiko
cedera, antropometri masyarakat Indonesia digunakan dengan metode RULA (
Rapid
Upper Limb Assesment
) pada software CATIA V5R14 dan proses terakhir adalah
proses manufaktur dengan membendakan stang tersebut.
Pengolahan data yang dilakukan menghasilkan 10 atribut keinginan konsumen
dan menciptakan tiga konsep stang yang nantinya akan dipilih salah satu. Melalui
data
House of Quality dihasilkan tinggi stang maksimal adalah 160 mm, berat stang
adalah 1.2 kg, panjang stang adalah 680 mm dan diameter stang adalah 22 mm
dengan beban maksimal pada 20 N. Terlihat bahwa tegangan terbesar yang terjadi
masih berada di bawah tegangan ijin dari bahan itu sendiri. Material stainless steel
mempunyai tegangan luluh yang diijinkan (
Sy) yaitu 2.9e+008 dan perhitungan
analisa tegangan menggunakan angka keamanan 4 dikarenakan menggunakan
material baja, maka diketahui bahwa material mempunyai tegangan equivalent
(tegangan Von-Mises) yang terjadi tidak boleh melebihi dari 7,2x10
7
. Tegangan
yang terjadi pada rangka sebesar 9.44e+006 N/m
2
N/m
2
terletak pada bagian dekat
clamp/riser sedangkan tegangan minimum yang bekerja pada rangka yaitu
1.68e+004 N/m
2
terletak pada bagian tangkai pipa atas. Untuk perhitungan manual
teori kegagalan menyatakan aman. Nilai tingkat resiko cedera yang didapatkan adalah
2, dimana menunjukkan sikap tubuh tersebut diterima (
acceptabel) dan tidak perlu
diubah untuk jangka panjang. | en_US |