Sistem Informasi Penjualan Produk Unggulan Kabupaten Lumajang dengan Fitur Pemilihan Produk Unggulan Menggunakan Algoritma Weighted Product (WP)
Abstract
Kabupaten Lumajang memiliki banyak produk makanan baik itu yang
diolah maupun tanpa melakukan proses pengolahan. Karena banyaknya produk
yang dihasilkan, untuk menentukan produk yang diprioritaskan sebagai produk
unggulan atau produk khas di Kabupaten Lumajang masih memerlukan
perhitungan yang tepat.
Permasalahan tersebut diperlukan sistem informasi penjualan produk
unggulan Kabupaten Lumajang dengan fitur pemilihan produk unggulan
menggunakan metode Weighted Product (WP). Sistem dibangun untuk
mempermudah pedagang dan pembeli dalam penjualan dan pembelian makanan
ringan unggulan serta dalam menghitung produk yang unggulan. Metode WP
merupakan metode yang menggunakan perkalian guna menghubungkan rating
atribut, dimana rating setiap atribut harus dipangkatkan dahulu dengan bobot
atribut yang bersangkutan, menentukan kriteria yang akan digunakan, kemudian
memberi nilai dari setiap kriteria tersebut. Sistem informasi pemilihan produk
unggulan dibangun dengan menerapkan SDLC model waterfall.
Algoritma Weighted Product ini lebih efisien karena waktu yang
dibutuhkan dalam perhitungan lebih singkat. Metode ini dipilih karena dapat
menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses
perangkingan yang akan menghasilkan pilihan produk makanan ringan unggulan
yang sesuai dengan kriteria. Algoritma Weighting Product merupakan algoritma
yang dapat digunakan untuk menganalisis atau menghitung produk unggulan
menggunakan kriteria yang sesuai untuk menentukan produk unggulan. Kriteria
yang digunakan yaitu omset, ketersediaan pasar, daya saing, spesifikasi kekhasan,
dan ketersediaan bahan baku. Fitur pemilihan produk unggulan dapat diakses oleh admin dengan
menginputkan data produk dan menginputkan nilai kriteria dengan memilih
pilihan subkriteria yang ada. Apabila pada kriteria diberikan subkriteria paling
tinggi oleh admin maka perangkingan produk akan muncul pada urutan teratas.
Sedangkan bila kriteria diberikan subkriteria dengan nilai terendah maka
perangkingan produk tersebut berada diurutan paling bawah. Kemudian bila nilai
subkriteria diubah, maka urutan dan hasil perhitungan WP juga berubah.