dc.description.abstract | Luas area lahan sawah untuk budidaya tanaman padi di Indonesia semakin sedikit
dikarenakan sebagian lahan sawah telah dialihfungsikan ke non pertanian,
sehingga digunakan lahan marginal untuk mampu mendukung budidaya tanaman
padi. Kendala yang dihadapi pada lahan marginal yaitu lingkungan tanah yang
basa sehingga menyebabkan tanah menjadi salin. Pengembangan varietas
tanaman padi tahan cekaman salinitas menjadi langkah strategis dalam
meningkatkan produksi pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya
ketahanan galur padi introduksi PAC Nagdong/IR36 pada kondisi cekaman
salinitas. Penelitian dilakukan di Green House Center of Development Advanced
Science and Technology (CDAST) dan Laboratorium Analisis Tanaman, Fakultas
Pertanian, Universitas Jember. 4 galur padi hasil introduksi PAC Nagdong/IR36
(940311-6, 940302-3, 940302-8, dan 940308-1) serta varietas TN1 sebagai
tanaman tidak tahan salin diuji dengan pembanding perlakuan konsentrasi NaCl 0
mM dan konsentrasi NaCl 100 mM ke dalam masing-masing pot pada saat fase
vegetatif terakhir. Pengumpulan data yang akan diperoleh berupa evaluasi sifat
agronomi meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan, panjang malai, fertilitas,
potensi hasil, dan analisa Kualitas biji berupa kandungan protein, karbohidrat,
amilosa, amilopektin, lipid, serta beta karoten. Hasil percobaan menunjukkan
bahwa galur padi introduksi PAC Nagdong/IR36 memiliki respon ketahanan yang
beragam pada kondisi cekaman salinitas dimana sifat agronomis dan kualitas biji
dari 4 galur dan varietas TN1 memiliki pengaruh yang berbeda menyesuaikan
dengan keadaan lingkungan salin. Penurunan sifat agronomi mengalami secara
umum terjadi pada semua galur dan varietas TN1, namun terjadi beberapa
perubahan pada sifat kualitas biji dimana kandungan karbohidrat, amilosa, β-
karoten, amilopektin, protein dan lipid mengalami peningkatan dan penurunan. | en_US |