dc.description.abstract | KPR BTN subsidi adalah kredit pemilikan rumah program kerjasama dengan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan keunggulan suku bunga 5% pertahun dan jangka waktu pinjaman maksimal 20 tahun untuk pembelian rumah tapak untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Salah satu perbankan yang memberikan KPR subsidi adalah Bank Tabungan Negara. Permasalahan pada Bank Tabungan Negara yaitu kredit macet (non-performing loan/NPL) kredit pemilikan rumah (KPR) pada triwulan pertama 2017 mencapai 2,87%. Rasio NPL meningkat dibanding Desember 2016 sebesar 2,54%. Penyebabnya adalah masih terdapat nasabah debitur yang bermasalah dalam pembayaran angsuran rumah. Meningkatnya persentase kredit macet dan banyaknya kriteria-kriteria yang digunakan dalam menentukan nasabah debitur KPR, menyebabkan pihak BTN harus selektif dalam menentukan nasabah debitur KPR subsidi. Oleh karena itu dibutuhkan suatu implementasi teknologi yang dapat memberikan rekomendasi prioritas nasabah debitur KPR menggunakan suatu Sistem Pendukung Keputusan (SPK). Salah satu metode yang dapat diterapkan dalam sebuah SPK untuk menyelesaikan masalah kredit macet adalah metode Preference Ranking Organization For Enrichment Evaluation (Promethee). Metode ini dipilih karena salah satu metode yang dapat menyelesaikan permasalahan penentuan urutan (prioritas) dalam analisis multikriteria pengajuan kredit yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang ditentukan oleh pihak Bank Tabungan Negara (BTN). Metode ini dalam proses perangkingan alternatif-alternatif yang dilakukan akan menggunakan data kuantitatif maupun kualitatif sekaligus. Data-data tersebut digabungkan menjadi satu dengan bobot penilaian yang telah diperoleh melalui survei.
Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 tahap penelitian yaitu tahap pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap pembangunan sistem. Tahap pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung kepada narasumber bagian Petugas Kredit dan bagian Analis Kredit di Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Jember. Tahap analisis dilakukan dengan mengelola data hasil wawancara samapai menemukan parameter untuk pembangunan sistem informasi. Proses pengolahan data dilakukan sesuai dengan tahapan-tahapan metode promethee yang meliputi proses perhitungan dominasi kriteria, perhitungan nilai preferensi dengan tipe kriteria biasa, perhitungan indeks preferensi multikriteria, perhitungan nilai leaving flow, entering flow, dan nilai net flow. Nilai net flow yang terbentuk merupakan nilai yang digunakan dalam perangkingan dalam metode promethee. Tahap pembangunan sistem menerapkan System Development Life Cycle (SDLC) model waterfall dengan membangun Sistem Informasi Penetuan Prioritas Pinjaman Kredit Pemilikan Rumah Kepada Nasabah Debitur Menggunakan Metode Promethee Pada Bank Tabungan Negara (BTN) berbasis website. Hasil perangkingan ini dapat dijadikan dasar bagi Pimpinan Kredit sebagai acuan untuk menentukan nasabah debitur yang layak menerima pinjaman KPR. Berdasarkan perhitungan yang telah dibuat maka dapat disimpulkan bahwa urutan perangkingan dari nilai terbesar adalah sampel 1 nasabah debitur Erwansyah dengan nilai net flow 0,3333333333, sampel 2 nasabah debitur Nafilla dengan nilai net flow 025, dan sampel 3 nasabah debitur Nella dengan nilai net flow 0,5833333333. Berdasarkan dari nilai net flow dapat ditentukan ranking dengan urutan dari nilai tertinggi sampai dengan terendah adalah sebegai berikut : Nasabah debitur Erwansyah, Nella, dan Nafilla, dalam hal ini nasabah debitur Erwansyah dan Nella direkomendasikan untuk mendapatkan persetujuan sebagai penerima KPR karena nasabah debitur Erwansyah dan Nella berdasarkan data mempunyai nilai yang baik dari pada nasabah debitur Nafilla. | en_US |