dc.description.abstract | Daya regenerasi kakao secara in vitro sangat dipengaruhi oleh komposisi media, jenis eksplan dan zat
pengatur tumbuh. Penelitian ini mempelajari perbandingan efektivitas media Murashige & Skoog (MS)
dan Penn State Cacao (PSC) untuk regenerasi embriogenesis somatik organ bunga kakao. Penelitian
disusun menurut rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan empat ulangan. F aktor pertama adalah
dua macam media terdiri atas media MS dan media PSC, sedangkan faktor kedua adalah 5 macam
bagian organ bunga terdiri dari petala, staminodia, anthera, dasar bunga, dan putik. Bahan tanaman yang
digunakan adalah klon DRl. Tahap penelitian ini terdiri dari tahap inisiasi, induksi, multiplikasi dan
perakaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Media PSC memberikan respon lebih baik dibandingkan
media MS pada tahap inisiasi dan induksi. Dari lima organ bunga yang dikulturkan, hanya petala,
staminodia dan anthera yang mudah berkalus. Inisiasi kalus terbaik terjadi pada media PSC yang
ditunjukkan oleh parameter persentase eksplan berkalus. Respon persentase kalus yang terbentuk pada
12 hari setelah tanam (HST) tertinggi terjadi pada eksplan petala (100%), diikuti staminodia (98,5%)
dan anthera (22,3%). Pada tahap induksi, media PSC juga menjadi media yang lebih baik dari media
MS. Persentase eksplan menghasilkan embrio pada tahap induksi (10 minggu setelah tanam/MST)
tertinggi dihasilkan oleh petala (12,0%) diikuti oleh staminodia ( 4,0%) dan anthera (2,8%). | en_US |