dc.description.abstract | Pembclajaran menggunakan lingkungan sebagai objek belajar adalah solusi yang dapat mengarahkan
siswa pada upaya mengaitkan pelajaran akademis dengan konteks kdudupan nyata. Sekolah juga dapat
berfungsi menrransmisi dan mentransformasi kearifan lokal yang terwujud dalam bentuk kebudayaan
menjadi sumber belajar. Masyarakar wilayah perkebunan Kalibaru berada di desa terisolir, sehingga
akses mutu pendidikan, tingkat kesejahteraan, dan kesadaran akan manfaat pendidikan rendah. Hanya
20% siswa yang melanjutkan ke S)JIA dan 40% yang bekerja sebagai buruh di luar daerah, sisanya 55%
menetap dan menjadi buruh perkebunan. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kualitas pendidikan
wilayah perkebunan melalui integrasi nilai -nilai kearifan lokal dalam pembelajaran, agar siswa mampu
menembus akses pendidikan lanjut atau dapat bekerja dengan keterampilan yang memadai.Metode
penelitian ini menggunakan Purposive Sampling dan Snowball Sampling dirnana penentuan sampel
menggunakan responden yang dianggap penduduk asli (key informant) yang mengetahui kearifan lokal
mumi wilayah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kearifan lokal berupa budaya permainan
tradisional (bentengan), perawatan pasca persalinan menggunakan herbal, budaya seni hadrah, zat aditif
rnakanan, budaya sosial ater-ater, serra budaya kebersihan kebun, Tradisi ini merupakan tradisi turun
temurun di wilayah perkebunan Kalibaru, yang diantaranya mempunyai nilai-nilai orisinalitas,
kedermawanan, solidanras serta gotong royong yang tinggi antar sesama, Nilai-nilai ini diintcgrasikan kc
dalam strategi pcmbelajaran yang diformat dalam bentuk bahan ajar. Cara 1111 efektif karena mernberikan
bahan apersepsi intelekrual dan cmosional yang kukuh dan tidak bcrsifat verbal dengan alam sekitar
karena mempunyai ikatan ernosional yang baik sehingga memungkinkan terjadinya pembelajaran secara
totalitas. Jadi kualitas mutu pendidikan di wilayah perkebunan terisolir dapat meningkat dan sejajar
dengan wilayah diluar perkebunan. | en_US |