dc.description.abstract | Indonesia memiliki sumber daya hayati yang sangat berlimpah, terutama tanaman tebu
non-komersial yang banyak ditanam di tanah tegalan dis ekitar rumah. Penelitian cekaman
kekeringan terhadap tebu non komersial sangat penting untuk mengetahui ekspresi protein
ketahanan kekeringan pada tanaman tebu tersebut. Kajian fisiologis tanaman tebu non-
komersial tercekam kekeringan menunjukkan bahwa kandungan klorofil dan protein lebih
tinggi dibandingkan tebu yang kurang tahan. Pada basil analisis kandungan klorofil tebu
Banyuwangi2 memiliki kandungan tertinggi yakni 13,7 µg. Hasil elektroforesis tebu
Banyuwangi2 dan L579 memiliki intensitas pita-pita protein Y'}ng tebal dibandingkan tebu
lainnya (pada protein dengan berat molekul 130 bp, 72bp , 35 bp), yang kemungkinan
merupakan salah satu kandidat tebu non-kornersial tahan cekaman kekeringan. Analisis
Western Blot menggunakan protein spesifik Drought Induced Protein (DIP) menunjukkan
basil yang berbeda, terlihat hanya tanaman tebu L579 yang memiliki rekasi tertinggi terhadap
protein DIP, dimana pita proteinnya lebih tebal dibandingkan tebu yang lain. | en_US |