Perdagangan Maritim di Pelabuhan Banten pada masa Sultan Ageng Tirtayasa tahun 1651-1683 M
Abstract
Banten merupakan tempat dimana rempah-rempah menjadi komoditas
utama dalam dunia perdagangan pada awal abad ke 17. Banten merupakan sumber
lada yang utama, yang bahkan dalam dunia perdagangan menjadi lebih penting
dari pada rempah-rempah di Maluku (Lubis, 2003:45). Disana terdapat banyak
pedagang asing dari Eropa. Pada tahun 1653 Belanda harus bersaing dengan
Inggris dan negara-negara lainnya dalam menancapkan pengaruh di Banten.
Posisinya yang strategis berada diselat sunda karena negeri ini dapat dicapai
langsung dari laut. Gambaran mengenai letak strategis Banten menjadi unsur
kejayaan di bidang perniagaan. Itulah mengapa VOC sampai mendirikan markas
besar di Batavia (Jakarta sekarang) yang secara geografis dekat dari Banten.
Asisten Cornelis De Houtman menggambarkan dalam laporannya yang
mengatakan karakteristik pelabuhan Banten yang berskala internasional, terdapat
pembagian kerja bagi pedagang asing yang ada di Banten seperti orang-orang
persia yang menjual Obat-obatan dan Permata, sementara orang arab lebih aktif di
laut membawa komoditasnya, dan orang barat yang umumnya berkepentingan
membawa rempah-rempah.