dc.description.abstract | Kefir merupakan bahan pangan fungsional probiotik, terbuat dari susu yang difermentasi dengan kefir grains
yang mengandung berbagai jenis bakteri dan ragi yang bermanfaat. Telah banyak dilakukan penelitian tentang
efek kefir per oral pada sistem kekebalan tubuh, tetapi sedikit penelitian yang membuktikan efek komponen
bioaktif kefir yaitu peptida dan eksopolisakarida (kefiran), terhadap respons imun. Tujuan penelitian ini adalah
untuk membuktikan efek supernatan kefir susu kambing terhadap respons imun sukarelawan sehat secara in
vitro. Penelitian dilakukan pada 15 sukarelawan sehat, yang diisolasi PBMC-nya dari whole blood, kemudian
dibagi menjadi 5 kelompok (K-, P1, P2, P3 dan P4) sebelum dilakukan kultur selama 4 hari. Hasil kultur diperiksa
persentase sel T CD4
+
, sel T CD8
+
, IFN-γ, IL-4 menggunakan flowsitometri dan kadar IL-2, IL-10 menggunakan
metode ELISA. Hasilnya didapatkan kefir tidak mempengaruhi persentase sel T CD4
Vol. 3 No. 2 (2017) Journal of Agromedicine and Medical Sciences
+
dan Sel T CD8+. Semakin
tinggi konsentrasi kefir yang diberikan, maka semakin tinggi kadar IFN- γ dan IL-4 yang disekresikan, namun
terjadi penurunan pada kadar IL-2. Peningaktan signifikan terjadi pada kadar IL-10 kultur PBMC yang diberikan
kefir dengan berbagai konsentrasi (p<0,01), terutama pada konsentrasi 1%. Hasil tersebut juga menunjukkan
efek penting komponen bioaktif kefir terhadap respons imun. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kefir dapat
meningkatkan respons imun, melalui stimulasi sekresi IL-10 secara in vitro. | en_US |