Penyimpangan Sosial dalam Novel Midah, Simanis Bergigi Emas karya Pramoedya Ananta Toer dan Pemanfaatannya sebagai Pengayaan Materi Pembelajaran Sastra di SMA
Abstract
Penelitian penyimpangan sosial dalam novel Midah, Simanis Bergigi Emas karya
Pramoedya Ananta Toer (selanjutnya disingkat dengan MSBE karya PAT) dipilih karena
Pram (panggilan Pramoedya Ananta Toer) mampu memberikan tanggapan mengenai
situasi sosial masyarakat melalui karya yang diciptakan, sehingga peneliti tertarik untuk
menelitinya. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bentuk-bentuk
penyimpangan sosial berupa penyimpangan seksual dan gaya hidup, serta relevansi
peristiwa sosial terkait. Permasalahan tersebut tergambar melalui peristiwa-peristiwa yang
digambarkan oleh tokoh-tokohnya. Berdasarkan pernyataan tersebut, rumusan masalah
dalam penelitian ini yaitu: 1) Bagaimanakah bentuk penyimpangan seksual dalam novel
MSBE karya PAT? 2) Bagaimanakah bentuk penyimpangan gaya hidup dalam novel MSBE
karya PAT? 3) Bagaimanakah relevansi peristiwa sosial dalam novel MSBE karya PAT
dengan peristiwa sosial dalam dunia nyata? 4) Bagaimanakah pemanfaatan hasil penelitian
sebagai pengayaan materi pembelajaran sastra di SMA?
Rancangan penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif dengan menggunakan
pendekatan sosiologi sastra. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel MSBE karya
PAT, dokumen-dokumen sosial terkait peristiwa sosial masyarakat Jakarta dengan rentang
waktu 1950-1954, dan dokumen silabus SMA kelas XII kurikulum 2013 revisi 2016. Data
penelitian yang digunakan merupakan kutipan peristiwa dalam bentuk kata-kata, kalimat,
atau paragraf dalam novel MSBE karya PAT yang teridentifikasi sebagai bentuk
penyimpangan sosial dan dokumen-dokumen di luar novel MSBE karya PAT serta hasil
wawancara dengan narasumber. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa teknik
dokumentasi dan teknik wawancara. Dalam penelitian ini terdapat lima langkah yang
digunakan sebagai teknik analisis data, yaitu reduksi data, penyajian data, prosedur analisis
data, penyusunan materi pembelajaran, dan penarikan kesimpulan.
Hasil dan pembahasan dalam penelitan ini sebagai berikut. Pertama, penyimpangan
seksual berupa perzinaan terjadi atas dasar kebutuhan karena pekerjaan tersebut dibutuhkan untuk memperoleh uang dan atas dasar cinta yang dilakukan sebagai pembuktian cintanya kepada lawan jenis. Penyimpang seksual berupa prostitusi terjadi atas dasar nafsu yang
dilakukan karena setiap perbuatan pantas mendapat imbalan dan kebutuhan ekonomi untuk
kehidupannya sehari-hari. Kedua, penyimpangan gaya hidup berupa arogansi terjadi akibat
sikap menghargai diri secara berlebihan menyebabkan perilaku sombong, sikap beribadah
yang berlebihan berdampak pada tumbuhnya perilaku congkak, dan sikap merendahkan
orang lain karena memiliki kekuasaan, kelebihan, kekayaan, dan sebagainya yang
menumbuhkan perilaku angkuh. Penyimpangan gaya hidup berupa eksentrik terjadi dalam
keputusan bergabung dengan pengamen keroncong yang dipandang hina oleh masyarakat,
perilaku dalam mendidik anak dengan membiarkannya bergaul tanpa pengawasan, dan
perbedaan pandangan dalam keyakinan. Ketiga, relevansi peristiwa sosial dalam latar
belakang pengarang terjadi akibat pengarang menetap di Jakarta pada waktu yang sama,
sehingga terdapat kesamaan nama-nama tempat dalam novel dengan dunia nyatanya.
Relevansi peristiwa sosial dalam peristiwa sosial masyarakat terjadi akibat arus urbanisasi,
tingkat kelahiran, dan prostitusi yang tinggi di Jakarta juga digambarkan dalam novel.
Relevansi peristiwa sosial dalam sarana transportasi umum berupa penggunaan becak dan
trem yang diminati masyarakat Jakarta pada waktu yang sama juga tergambar dalam novel.
Keempat, hasil penelitian yang diperoleh dapat dimanfaatkan sebagai pengayaan materi
pembelajaran sastra kelas XII. Pembelajaran ini mengajak peserta didik untuk menemukan
peristiwa sosial dalam novel. Kegiatan tersebut sejalan dengan kompetensi dasar 3.9 yaitu
menganalisis isi dan kebahasaan novel, namun penelitian ini berfokus menganalisis isi
sehingga tidak membahas kebahasaan novel. Hasil kegiatan tersebut dapat digunakan untuk
bahan kompetensi dasar 4.9 yaitu merancang novel atau novelet dengan memperhatikan isi
dan kebahasaan. Melalui kompetensi dasar tersebut peserta didik diajak untuk merancang
sebuah karya sastra bergenre prosa dengan memperhatikan peristiwa-peristiwa sosial
masyarakat di sekitar mereka. Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat diterapkan dalam
berbagai strategi pembelajaran di sekolah agar lebih kontekstual.
Berdasarkan penelitian dengan kajian penyimpangan sosial dalam novel MSBE
karya PAT, terdapat saran yang ingin disampaikan, yaitu: 1) secara praktis , hasil penelitian
ini dapat digunakan sebagai variasi dalam memberikan pembelajaran sastra di SMA kelas
XII agar lebih kontekstual. 2) Objek kajian novel MSBE karya PAT dapat dikembangkan
menggunakan bentuk-bentuk penyimpangan sosial yang lain maupun kajian sosial lainnya.
3) Bagi peneliti pemula diharapkan dapat melakukan kajian terkait relevansi peristiwa
dengan kajian yang lebih mendalam.