dc.description.abstract | Pneumonia merupakan infeksi saluran napas bagian bawah pada bronkiolus respiratorius dan
alveoli yang disebabkan karena Streptococcus pneumoniae (S. pneumoniae). Klindamisin
merupakan drug of choice pengobatan pneumonia. Klindamisin dapat menghambat
pertumbuhan S. pneumoniae dengan memproduksi ROS (Reactive Oxygen Species). Penelitian
terbaru menunjukkan vitamin C dapat memproduksi ROS yang menimbulkan DNA-damage pada
bakteri. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui efek penambahan vitamin C terhadap aktivitas
klindamisin dalam menghambat pertumbuhan S. pneumoniae secara in vitro. Kelompok
penelitian terbagi menjadi 7 kelompok yang terdiri atas kontrol negatif (aquades), kontrol positif
(klindamisin), dan perlakuan 1 hingga 5 diberikan klindamisin dan konsentrasi vitamin C berturut
2,5 mg/ml; 5 mg/ml; 10 mg/ml; 20 mg/ml; dan 40 mg/ml. Hambatan pertumbuhan S. pneumoniae
ditunjukkan dengan diameter zona hambat. Rata-rata diameter zona hambat pada kontrol
negatif, kontrol positif, dan perlakuan 1 hingga 5 berturut-turut ialah 5; 24,12; 24,62; 26,08;
27,58; 28,74; dan 29,76 mm. Data tersebut memiliki korelasi yang kuat pada uji Pearson (hasil
koefisien korelasi +0,910). Pada uji regresi logaritmik didapatkan konsentrasi minimal vitamin C
yang dapat menghambat adalah 1,767 mg/ml. Hal ini menunjukkan vitamin C meningkatkan
aktivitas klindamisin dalam menghambat pertumbuhan S. pneumoniae secara in vitro. | en_US |