dc.description.abstract | Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Plasmodium spp. Mortalitas akibat malaria
adalah hasil dari resistensi parasit terhadap Obat Anti Malaria (OAM) dan ketidakseimbangan
sistem imun. Interleukin-10 merupakan sitokin anti-inflamasi pada infeksi malaria. Bangle
merupakan obat herbal dengan kandungan curcumin tinggi dan mempunyai efek imunostimulan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar IL-10 mencit Balb/C terinfeksi
Plasmodium berghei dengan pemberian fraksi metanol bangle (Zingiber cassumunar Roxb.)
sebagai terapi komplementer. Penelitian ini menggunakan true experimental dengan rancangan
posttest control group yang menggunakan subjek 25 ekor mencit Balb/c dibagi menjadi 5
kelompok (A, B, C, D dan E). Semua kelompok kecuali kelompok A diinfeksi P. berghei, setelah
positif terinfeksi, kelompok B tidak diberikan terapi, kelompok C diberikan terapi artemisinin,
kelompok D diberikan terapi artemisinin dan fraksi metanol bangle 0,017 mg/gBB/har, kelompok
E diberikan terapi fraksi metanol bangle 0,017 mg/gBB/hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kadar IL-10 serum kelompok D mempunyai nilai kadar IL-10 tertinggi diantara kelompok
perlakuan. Uji Post Hoc LSD menunjukkan nilai p ≥ 0,05. Kesimpulannya, bahwa tidak
didapatkan perbedaan bermakna kadar IL-10 mencit Balb/C terinfeksi P. berghei dengan
pemberian fraksi metanol bangle (Z. cassumunar Roxb.) sebagai terapi komplementer. | en_US |