• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Pharmacy
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Pharmacy
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Scanometri Sensor Untuk Rhodamin B Berbasis Zn(Cns) 2 Pada Sampel Saus Tomat

    Thumbnail
    View/Open
    SHEILA APRILLIA IZZATI - 142210101022.pdf (3.039Mb)
    Date
    2019-05-31
    Author
    IZZATI, Sheila Aprillia
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Proses pengolahan makanan saat ini tidak hanya memberikan rasa tetapi menampilkan bentuk yang menarik. Produsen meningkatkan daya tarik konsumen dengan menambahkan bahan tambahan pangan dalam proses pengolahannya. Pada proses pengolahan makanan dan minuman sering ditambah dengan bahan pewarna. Terdapat dua bahan pewarna yaitu bahan pewarna alami dan pewarna buatan (sintesis). Zat warna alami mempunyai beberapa kekurangan apabila dibandingkan dengan zat warna buatan yaitu cenderung bersifat tidak stabil dan harga produksi yang mahal serta memiliki life time singkat. Rhodamin B dan kuning metanil termasuk dalam bahan warna tambahan yang dilarang penggunaannya dalam produksi pangan karena berbahaya sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal POM Depkes RI Nomor: 00386/C/SK/II/90 tentang Perubahan Lampiran Permenkes RI No. 239/Men.Kes//Per/V/85. Menurut Hastomo (2008) bahwa rhodamin B akan terakumulasi dan bersifat racun di dalam tubuh manusia dalam jangka panjang menyebabkan penyakit seperti tumor dan kanker di organ tubuh manusia. Beberapa penelitian membuktikan bahwa rhodamin B berbahaya apabila digunakan untuk memproduksi makanan. Hal ini dibuktikan dengan hasil suatu penelitian yang memperlihatkan terjadinya perubahan bentuk dan organisasi sel di dalam jaringan hati dari normal menjadi patologis dari uji toksisitas oleh Siswati dan Slamet (2000). Rhodamin B merupakan bahan pewarna buatan berbentuk serbuk kristal berwarna kehijauan, jika dilarutkan pada konsentrasi tinggi menjadi berwarna merah keunguan dan berwarna merah terang pada konsentrasi rendah (Trestiati, 2003). Dalam produksi kertas, pewarna untuk tekstil dan sebagai reagensia Rhodamin B sering digunakan (Anonim, 2007). Dari struktur kimia rhodamin B termasuk golongan xanthene (Gambar 2.1). Hasil penelitian uji toksisitas menunjukkan bahwa rhodamin B memiliki LD 50 lebih dari 2000 mg/kg (Tabel 2.4) (Otterstätter, 1999). Telah dilakukan penelitian dan metode guna mengetahui adanya bahan pewarna rhodamin B dalam produk makanan. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis oleh Wirasto (2008) dan Hastomo (2008) dan voltametri oleh Susilo (2010). Prinsip dari metode KLT yaitu pemisahanan pewarna makanan sintetik yang ada di produksi makanan. Menurut Wirasto (2008) bahwa selain metode Kromatografi Lapis Tipis ada beberapa metode pemisahan yang lain, yaitu kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT), kromatografi kertas dan juga elektroforesis kapiler. Akan tetapi dalam praktiknya metode tersebut cukup rumit untuk dilakukan oleh masyarakat sehingga membutuhkan sebuah sensor kimia yang selektif dan spesifik untuk mengetahui kandungan rhodamin B dalam produk makanan atau minuman. Dalam penelitian ini dikembangkan sensor kimia untuk analisis rhodamin B dalam sampel saus tomat dengan menggunakan reagen Zn(CNS) 2 . Pada sensor kimia ini, linieritas yang didapat meliputi rentang konsentrasi 200 ppm – 1000 ppm dengan persamaan regresi yang diperoleh adalah y = 9,569 + 0,062 x dan nilai koefisien korelasi atau r = 0,999. Sensor kimia ini tidak akan terganggu dengan adanya komponen pengganggu berupa Natrium Benzoat sebagai bahan pengawet dengan perbandingan kadar standar rhodamin B dan Natrium Benzoat sebesar 1:1, 1;10 maupun 1:100. Nilai Batas Deteksi (LOD) yang diperoleh adalah 7,768 ppm sedangkan nilai Batas Kuantitasi (LOQ) adalah 23,304 ppm. Pada perhitungan presisi diperoleh nilai RSD = 0,407%. Untuk penentuan akurasi dengan metode sensor kimia diperoleh % recovery rata-rata sebesar 100,092%. Berdasarkan hasil aplikasi sampel, metode sensor kimia sebagai sensor rhodamin B dapat digunakan namun di dalam sampel saus tomat tidak terdapat rhodamin B. Kemungkinan menggunakan pewarna makanan lainnya.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/91045
    Collections
    • UT-Faculty of Pharmacy [1505]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository