Perkembangan Motif Batik Lumbung Desa Sukosari Kecamatan Tamanan Kabupaten Bondowoso Tahun 2011-2017
Abstract
Batik merupakan kebudayaan asli Indonesia. Seni membantik di Kabupaten Bondowoso sudah ada sejak tahun 1984 bertempat di Desa Sumbersari sampai saat ini sentral batik di Kabupaten Bondowoso sudah mencapai 5 Sanggar yang telah bergabung dengan UMKM Bondowoso. Sanggar batik lumbung adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri yang ada di Desa Sukosari, yang berdiri pada tanggal 1 September 2011. Di sanggar batik lumbung juga memproduksi berbagai motif batik khas Bondowoso yaitu motif Daun Singkong, selain motif singkong sanggar batik lumbung juga memproduksi berbagai macam motif batik pedalaman, perkembanagan motif batik di sanggar Batik Lumbung semakin hari semakin bertambah dan berkembang. Penelitian ini mengkaji beberapa masalah: (1) mengapa motif batik lumbung bercirikan tentang alam; (2) bagaimanana ragam hias motif Batik Lumbung dan makna masing-masing motif Batik Lumbung di Desa Sukosari Kecamatan Tamanan Kabupaten Bondowoso Tahun 2010-2017; Tujuan penelitian yaitu: (1) Untuk mengkaji motif batik lumbung yang bercirikan tentang alam; (2) Untuk mengkaji aneka ragam motif batik dan makna dari motif batik lumbung; Adapun manfaat yang ingin dicapai peneliti adalah (1) bagi penulis, dapat mengamalkan ilmu yang di dapat di perguruan tinggi; (2) bagi calon guru sejarah, dapat memberikan kontribusi nyata atas penelitian yang dilakukan sebagai pemerkaya khazanah ilmu kesejarahan; (3) bagi genersai muda, dapat memberikan wawasan mengenai perkembangan motif batik lumbung di Kabupaten Bondowoso; (4) bagi pembaca, penelotian ini diharapkan menambah referensi dan gambaran umum tentang perkembangan motif batik lumbung di Desa Sukosari Kecamatan Tamanan Kabupaten Bondowoso; (5) Bagi masyarakata Bondowoso, dapat dijadikan referensi dalam membuka dan mengembangkan Motif batik lumbung di Bondowoso. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian sejarah dimana langkah-langkahnya sebagai berikut: Heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Interaksionalisme Simbolik pendapat dari George Herbert Meed, dan pendekatan yang dilakukan oleh peneliti adalah Antropologi Budaya dengan konsep Difusi. Hasil penelitian ini adalah sanggar batik lumbung berdiri pada 11 september 2011. Dengan adanya usaha batik ini masyarakat sangat terbantu dalam perekonomiannya. Sanggar batik lumbung telah bekerjasama dengan UMKM Bondowoso. Sanggar batik lumbung telah banyak menghasilkan motif batik hampir seluruh motif yang dihasilkan bercirikan tentang alam, ada juga motif yang bertemakan tentang budaya Bondowoso. Simpulan dari penelitian ini adalah: (1). Masyarakat Bondowoso yang bekerja di sektor pertanian banyak menanami sawah dengan tanaman padi, palawijo, kacang hijau, kacang tanah, kedele dan jagung sedangkan sebagian lagi menanami teggalan mereka dengan tanaman singkong, banyak masyarakat yang tertarik dengan tanaman yang satu ini; (2). Ragam hias motif batik lumbung dapat digolongkan menjadi 2 yaitu ragam hias motif batik pedalaman/ modern dan ragam hias motif Tradisional. Perkembangan motif Batik Lumbung dari Tahun 2011-2017 telah menghasilkan 12 motif batik dan hampir keseluruhan motif yang dihasilkan oleh sanggar batik lumbung bercirikan tentang alam dan ada juga motif tentang budaya Bondowoso yang di produksi oleh sanggar batik lumbung. Saran teoritis dan praktis yaitu sebagai berikut: (1) Penelitian ini diharapkan mampu menjdi pengembangan penulisan kajian penelitian sejarah; (2) Diharapkan untuk memperkaya khazanah pengetahuan sejarah lokal; (3) Diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah Kabupaten Bondowoso dan pengusaha pengrajin batik lumbung dalam mengembangkan potensi usaha batik.
Collections
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
Kandungan Krom Pada Limbah Cair Batik Dan Air Sumur Disekitar Industri Batik UD Bintang Timur (Studi Kasus di Desa Sumberpakem Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember) The Content of Chrome On Batik Liquid Waste And Well’s Water Around The UD Bintang Timur Batik Industry (A Case Study in Sumberpakem Village, Sumberjambe, Jember District)
Kusuma Wardani, Ratnaningtyas Wahyu (UNEJ PRESS, 2014)Industri batik menghasilkan limbah cair yang berpotensi mengandung logam berat, terutama krom. Limbah cair industri batik UD Bintang Timur yang dibuang tanpa pengolahan berpotensi mencemari air tanah. Survei studi ... -
Pemanfaatan Arang Aktif Ampas Kopi sebagai Adsorben Logam Kromium (Cr) pada Limbah Cair Batik (Studi Kasus Industri Batik UD. Pakem Sari Desa Sumberpakem Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember) The Usage of Coffee Waste Activated Charcoal as Adsorbent of Chromium (Cr) on the Batik's Liquid Waste (Case Study in Batik Industry INC. Pakem Sari Sumberpakem village, Sumberjambe, Jember District)
Baryatik, Puput (UNEJ PRESS, 2016)Limbah cair batik mengandung logam berat yang berbahaya diantaranya Zn, Cd, Cu, Cr dan Pb. Kadar kromium total pada limbah cair batik UD. Pakem Sari sebesar 8,1 mg/l. Hal ini telah melebihi Baku Mutu Air Limbah menurut ... -
Kandungan Krom Pada Limbah Cair Batik Dan Air Sumur Disekitar Industri Batik UD Bintang Timur (Studi Kasus di Desa Sumberpakem Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember) The Content of Chrome On Batik Liquid Waste And Well’s Water Around The UD Bintang Timur Batik Industry (A Case Study in Sumberpakem Village, Sumberjambe, Jember District)
Kusuma Wardani, Ratnaningtyas Wahyu (UNEJ PRESS, 2016)Industri batik menghasilkan limbah cair yang berpotensi mengandung logam berat, terutama krom. Limbah cair industri batik UD Bintang Timur yang dibuang tanpa pengolahan berpotensi mencemari air tanah. Survei studi ...