dc.description.abstract | Pola sikap dan perilaku yang bercorak merekahkan konstruksi kesatuan dan kedamaian bangsa masih sering mencuat akibat adanya sekelompok orang atau organisasi yang menghadirkan gaya monologis dan eksklusif yang menempatkan dirinyalah yang paling benar dan wajib diikuti, sementara seseorang atau kelompok lainnya sebagai yang bersalah dan tersesat jalan.
Itulah model seseorang dan sekelompok orang yang sejatinya tidak paham kebhinekaan, sehingga pemikiran dan perilakunya harus direkonstruksi secara terus menerus. Mereka wajib diedukasikan supaya menjadikan Indonesia tetap sebagai “rumah” besar yang memayungi keragaman etnis, golongan, agama, politik, budaya, dan lainnya. | en_US |