Show simple item record

dc.contributor.authorMohammad Firman
dc.date.accessioned2013-12-16T04:21:01Z
dc.date.available2013-12-16T04:21:01Z
dc.date.issued2013-12-16
dc.identifier.nimNIM091910101012
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/9085
dc.description.abstractProse wire drawing adalah salah satu proses manufacturing yang dilakukan secara pengerjaan dingin. Prinsip dasar pada proses wire drawing adalah untuk mengurangi luas penampang kawat menjadi lebih kecil. Wire drawing biasanya dimanfaatkan untuk mendapatkan kawat panjang dengan diameter yang relatif kecil, salah satu pemanfaatannya adalah untuk menarik kawat tembaga. Mekanisme pengerjaanya adalah dengan cara menarik kawat melewati sebuah cetakan berbentuk kerucut, sehingga kawat akan terdeformasi dan akan mengalami pengurangan luas penampang. Pengurangan luas penampang yang terjadi biasa disebut dengan reduksi. Besarnya nilai reduksi berbeda-beda setiap proses drawing, bergantung pada kebutuhan dan parameter pengerjaan. Reduksi yang terjadi akibat proses drawing menyebabkan terjadinya perubahan struktur atom kawat, dan perubahan struktur atom inilah yang menyebabkan terjadinya deformasi pada kawat tembaga. Dan perubahan yang terjadi ini diduga akan menyebabkan perubahan pada sifat-sifat mekanik kawat tembaga, maka dari itu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh besar reduksi terhadap kekuatan tarik dan kekasaran kawat tembaga hasil drawing. Dari penelitian ini diharapkan dapat dihasilkan proses produksi drawing yang efisien dan hasil drawing yang lebih optimal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Penelitian ini menggunakan draw plate dan mekanisme motor sebagai penggeraknya. Digunakan bahan berupa tembaga murni (99,9%) dengan diameter 3,1 mm, 3,2 mm, dan 3,25mm, dengan diameter cetakan 2,8 mm, sehingga akan didapat nilai variasi persentase reduksi sebesar 19%, 23% dan 26%. Prosedur pengujian dalam penelitian ini adalah tahap penyusunan alat (persiapan penyusunan, pengecekan alat bahan dan pengujian tahap awal), tahap penelitian (proses drawing dan pengujian tahap kedua), dan tahap pengambilan data (pengambilan data hasil pengujian dan memasukkan data ke tabel pengujian). Data yang diambil pada penelitian ini adalah gaya dan pertambahan panjang pada pengujian tarik, dan nilai kekasaran pada pengujian kekasaran. Dari penelitian ini didapatkan hasil berupa, reduksi 19% menyebabkan peningkatan nilai kekuatan tarik dari 86,12 MPa menjadi 100,74 MPa dan penurunan nilai kekasaran dari 0,144 μm menjadi 0,089 μm. Pada reduksi 23 % terjadi peningkatan nilai kekuatan tarik kawat tembaga dari 82,87 MPa menjadi 1005,62 MPa dan penurunan nilai kekasaran kawat tembaga dari 0,146 μm menjadi 0,087 μm. Sementara pada reduksi 26% terjadi peningkatan nilai kekuatan tarik terbesar, yaitu dari 86,12 MPa menjadi 115,36 MPa dan penurunan nilai kekasaran dari 0,159 μm menjadi 0,083 μm. Dari hasil penelitian tersebut didapatkan kesimpulan berupa, adanya proses drawing menyebabkan peningkatan nilai kekuatan tarik pada kawat tembaga. Sementara peningkatan persentase reduksi pada proses drawing akan memperbesar peningkatan nilai kekuatan tarik yang terjadi akibat proses drawing. Proses drawing yang dialami kawat tembaga juga menyebabkan terjadinya penurunan nilai kekasaran kawat tembaga, namun peningkatan persentase reduksi yang terjadi hampir tidak berpengaruh terhadap besar penurunan nilai kekasaran kawat tembaga akibat proses drawing. viiien_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091910101012;
dc.subjectKEKASARAN KAWATen_US
dc.titleANALISIS KEKUATAN TARIK DAN KEKASARAN KAWAT TEMBAGA HASIL DRAWING AKIBAT VARIASI PERSENTASE REDUKSIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record