ANALISIS KEKUATAN TARIK DAN KEKASARAN KAWAT TEMBAGA HASIL DRAWING AKIBAT VARIASI PERSENTASE REDUKSI
Abstract
Prose wire drawing adalah salah satu proses manufacturing yang dilakukan
secara pengerjaan dingin. Prinsip dasar pada proses wire drawing adalah untuk
mengurangi luas penampang kawat menjadi lebih kecil. Wire drawing biasanya
dimanfaatkan untuk mendapatkan kawat panjang dengan diameter yang relatif kecil,
salah satu pemanfaatannya adalah untuk menarik kawat tembaga. Mekanisme
pengerjaanya adalah dengan cara menarik kawat melewati sebuah cetakan berbentuk
kerucut, sehingga kawat akan terdeformasi dan akan mengalami pengurangan luas
penampang. Pengurangan luas penampang yang terjadi biasa disebut dengan reduksi.
Besarnya nilai reduksi berbeda-beda setiap proses drawing, bergantung pada
kebutuhan dan parameter pengerjaan. Reduksi yang terjadi akibat proses drawing
menyebabkan terjadinya perubahan struktur atom kawat, dan perubahan struktur atom
inilah yang menyebabkan terjadinya deformasi pada kawat tembaga. Dan perubahan
yang terjadi ini diduga akan menyebabkan perubahan pada sifat-sifat mekanik kawat
tembaga, maka dari itu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh besar
reduksi terhadap kekuatan tarik dan kekasaran kawat tembaga hasil drawing. Dari
penelitian ini diharapkan dapat dihasilkan proses produksi drawing yang efisien dan
hasil drawing yang lebih optimal.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental.
Penelitian ini menggunakan draw plate dan mekanisme motor sebagai penggeraknya.
Digunakan bahan berupa tembaga murni (99,9%) dengan diameter 3,1 mm, 3,2 mm,
dan 3,25mm, dengan diameter cetakan 2,8 mm, sehingga akan didapat nilai variasi
persentase reduksi sebesar 19%, 23% dan 26%. Prosedur pengujian dalam penelitian
ini adalah tahap penyusunan alat (persiapan penyusunan, pengecekan alat bahan dan pengujian tahap awal), tahap penelitian (proses drawing dan pengujian tahap kedua),
dan tahap pengambilan data (pengambilan data hasil pengujian dan memasukkan data
ke tabel pengujian). Data yang diambil pada penelitian ini adalah gaya dan
pertambahan panjang pada pengujian tarik, dan nilai kekasaran pada pengujian
kekasaran.
Dari penelitian ini didapatkan hasil berupa, reduksi 19% menyebabkan
peningkatan nilai kekuatan tarik dari 86,12 MPa menjadi 100,74 MPa dan penurunan
nilai kekasaran dari 0,144 μm menjadi 0,089 μm. Pada reduksi 23 % terjadi
peningkatan nilai kekuatan tarik kawat tembaga dari 82,87 MPa menjadi 1005,62
MPa dan penurunan nilai kekasaran kawat tembaga dari 0,146 μm menjadi 0,087 μm.
Sementara pada reduksi 26% terjadi peningkatan nilai kekuatan tarik terbesar, yaitu
dari 86,12 MPa menjadi 115,36 MPa dan penurunan nilai kekasaran dari 0,159 μm
menjadi 0,083 μm.
Dari hasil penelitian tersebut didapatkan kesimpulan berupa, adanya proses
drawing menyebabkan peningkatan nilai kekuatan tarik pada kawat tembaga.
Sementara peningkatan persentase reduksi pada proses drawing akan memperbesar
peningkatan nilai kekuatan tarik yang terjadi akibat proses drawing. Proses drawing
yang dialami kawat tembaga juga menyebabkan terjadinya penurunan nilai kekasaran
kawat tembaga, namun peningkatan persentase reduksi yang terjadi hampir tidak
berpengaruh terhadap besar penurunan nilai kekasaran kawat tembaga akibat proses
drawing.
viii
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4149]