Preparasi Nanoselulosa Dari Tongkol Jagung Dengan Metode Hidrolisis Asam Pada Berbagai Variasi Waktu Sonikasi
Abstract
Tongkol jagung (CC) memiliki kandungan kimia seperti selulosa (4060%),
hemiselulosa (20-30%) dan lignin (15-30%). Kandungan selulosa yang
tinggi pada tongkol jagung dimanfaatkan dengan mengisolasi selulosa tongkol
jagung untuk dimodifikasi menjadi nanoselulosa yang memiliki sifat lebih baik
daripada selulosa. Modifikasi selulosa menjadi nanoselulosa dilakukan
menggunakan metode hidrolisis asam. Penggunaan metode ini dikarenakan
nanoselulosa yang diperoleh memiliki sifat kristalinitas dan luas permukaan yang
besar serta memiliki kekuatan mekanik yang tinggi. Metode ini diikuti dengan
perlakuan sonikasi yang akan berperan dalam melakukan disintegrasi partikel
akibat timbulnya agregat dalam selulosa.
Isolasi selulosa dari tongkol jagung (CCC) dilakukan melalui proses
delignifikasi dengan menggunakan larutan NaOH 3% (b/v) selama 3 jam dan
diikuti dengan proses bleaching menggunakan larutan NaClO 1,4% (b/v) selama 2
jam. Selulosa yang berhasil diisolasi kemuidan dihidrolisis menggunakan asam
sulfat 48,8% (b/v) selama 1 jam. Proses hidrolisis diikuti sonikasi yang dilakukan
menggunakan daya 200 Watt pada berbagai variasi waktu yaitu 0; 15; 30; 45; dan
60 menit. Nanoselulosa tongkol jagung (NCC) dikarakterisasi menggunakan FTIR
untuk menentukan perbedaan gugus fungsi. Jumlah gugus bermuatan (–OSO
3
-
)
pada NCC dihitung menggunakan metode titrasi konduktometri sedangkan ukuran
partikel NCC dianalisis menggunakan Particle Size Analyzer (PSA).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, NCC yang dibuat dengan variasi
waktu sonikasi tidak menghasilkan perbedaan spektrum serapan pada IR. Analisis
FTIR menunjukkan bahwa NCC tidak mengalami perubahan struktur seiring
dengan bertambahnya waktu sonikasi. Jumlah gugus bermuatan (–OSO
3
-
) pada NCC semakin banyak seiring dengan bertambahnya waktu sonikasi. Jumlah gugus
bermuatan (–OSO
3
-
) berturut turut yaitu 3505,61 mmol/Kg (NCC0), 6720,43
mmol/Kg (NCC15), 7687,24 mmol/Kg (NCC30), 9828,39 mmol/Kg (NCC45),
dan 14.078,84mmol/Kg (NCC60). Analisis ukuran partikel dengan PSA
menghasilkan perbedaan ukuran rata-rata pada masing-masing NCC. Ukuran ratarata
NCC
yaitu
393,6
nm
(NCC0),
131,1
nm
(NCC15),
192,9
nm
(NCC30),
130,5
nm
(NCC45)
dan
122,5 nm
(NCC60)