ANALISIS NILAI KALOR BRIKET CAMPURAN SEKAM PADI DAN BATTOM ASH DENGAN VARIASI KOMPOSISI CAMPURAN DAN TEKANAN
Abstract
Pertumbuhan sektor industri dan jumlah di penduduk di Indonesia yang terus
meningkat menyebabkan permintaan energi semakin meningkat pula. Sebelum bahan
bakar fosil habis, sektor energi terbarukan harus dikembangkan untuk cukup
menggantikan batubara, minyak bumi, dan gas alam dll. Kegagalan mengembangkan
teknologi energi terbarukan akan membahayakan keamanan energi masa depan kita.
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengaatasi krisis energi, di
antaranya adalah dengan memanfaatkan energi terbarukan seperti biomasa. Salah satu
bentuk pemanfaatannya adalah biobriket dengan memanfaatkan sekam padi dan
limbah sisa pembakaran batu bara (bottom ash). Pembuatan briket dilakukan dengan
variasi komposisi campuran dan tekanan. Komposisi yang digunakan adalah 83,3 %
sekam padi : 0 % bottom ash, 62,5 % sekam padi : 20,8 % bottom ash, 41,6 %
sekam padi : 41,6 % bottom ash, 20,8 % sekam padi : 62,5 % bottom ash, 0 %sekam
padi : 83,3 % bottom ash, variasi tekanan 50 kg/cm
viii
2
, 100 kg/cm
2
, 150 kg/cm
, dan
ukuran penghaslusan dengan mesh 20. Variasi komposisi campuran dan variasi
tekanan diharapkan dapat meningkatkan nilai kalor dari briket, sehingga diketahui
nilai kalor yang paling optimal.
Pengujian dilakukan dilaboratorium Universitas Brawijaya dengan
menggunakan alat uji bom kalori meter. Pada pengujian briket diketahui nilai kalor
tertnggi pada penelitian ini didapat pada komposisi campuran 83,3 % sekam padi : 0
% bottom ash sebesar 3576,000 kal/g, dan nilai kalor terendah terdapat pada briket
dengan kompoisisi campuran sekam padi 0 % : 83,3 % bottom ash sebesar 191,326
kal/g. Kadar air tertinggi terdapat pada komposisi 83,3 % bottom ash : 0 % sekam
2
padi dan tekanan 84,39 kg, dan kadar air terendah pada komposisi campuran 83,3%
sekam padi dan tekanan 168,79 kg, sedangkan kerapatan briket yang paling tinggi
dimiliki oleh briket dengan kompoisi campuran 0 % sekam padi : 83,3 % bottom ash
dengan tekanan 253,18 kg/cm
2
dan kerapatan terendah dimiliki oleh komposisi
campuran 83,2 % sekam padi : 0 % bottom ash dengan tekanan 84,39 kg/cm
.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]