dc.description.abstract | Tingginya tingkat kematian ibu (maternal monairy) tetap mcnjadi tantangan, terutama di negara-negara
berkembang. Kabupaten Lumajang kcmatian ibu tahun 2016 scbanyak 18 kasus, tahun 2017 scbanyak 10 kasus.
Pcnycbab kematian adalah pre eklarnsi berat, infcksi setelah persalman, pcnyakit penyerta kchamilan. Tujuan
penelirian ini untuk mengetahui hubungan antara pclaksanaan proses rujukan dengan kcjadian kesakitan dan
kcmatian ibu di RSUD dr. Haryoto Lumajang. Metode: yairu mcnganalisis korclasi proses pclaksanaan rujukan
terhadap tindakan, kesakitan atau kcmatian mcnggunakan uji Rank Spearman. Diskusi: Proses rujukan di
Kabupaten Lumajang selama bulan Pcbruari sampai dcngan Maret mcnunjukkan tidak ada hubungan dcngan
kesakitan atau kcmatian ibu di RSUD (p>-0,05), tetapi menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan sangat
kuat pada tindakan yang dilakukan di RSUD (r-1,000). Sistem rujukan, diharapkan dapat meningkatkan
pclayanan kesehatan yang lcbih cepat dan tepat karena tindakan rujukan dirujukan pada kasus yang tergolong
komplikasi. Kelancaran rujukan dapat menjadi faktor yang mencnrukan unruk mcnurunkan angka kematian ibu
dan perinatal terutama dalam mengatasi keterlambatan. Bidan scbagai renaga kesehatan harus mcrniliki kesiapan
unruk merujuk ibu dan bayi kc fasilitas kesehatan rujukan sccara optimal dan tepat waktu jika menghadapi
pcnyuht. Simpulan: Rujukan yang dilakukan tenaga kesehatan wilayah tcrutama bidan di Kabupaten Lumajang
bcrpengaruh terhadap tindakan atau pcnanganan kasus kegawatdaruratan maternal neonatal di RSUD dr. Haryoto
Lumajang (p<0.000), hal ini menunjukkan pcrlunya sistem rujukan pclayanan kegawatdaruratan maternal dan
neonatal mengacu pada prinsrp utama kecepatan dan ketepatan tindakan, efisien, efektif, sesuai dengan
kemampuan dan kewenangan bidan serta fasilitas pelayanan. | en_US |