Show simple item record

dc.contributor.authorKHOLIFAH, Nur
dc.date.accessioned2019-02-21T05:58:44Z
dc.date.available2019-02-21T05:58:44Z
dc.date.issued2019-02-21
dc.identifier.nimNIM131810201023
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89661
dc.description.abstractSalah satu dari hasil olahan air kelapa yang banyak dikembangkan di Indonesia adalah nata de coco. Nata de coco merupakan hasil fermentasi air kelapa dengan menggunakan bakteri Acetobacter xylinum. Secara kimiawi, serat yang terkandung di dalam nata de coco merupakan serat selulosa yang dikenal sebagai selulosa bakteri (Darmansyah, 2010). Menurut Staiger et al. (2007), selulosa bakteri yang dihasilkan oleh Acetobacter xylinum memiliki kemurnian lebih tinggi jika dibandingkan dengan selulosa tumbuhan. Selain itu, selulosa bakteri memiliki kandungan air yang besar sehingga mudah terdegradasi oleh lingkungan atau dengan kata lain memiliki sifat yang ramah lingkungan. Disamping itu, selulosa bakteri juga memiliki kelebihan tidak mudah mengalami korosi dan memiliki kekuatan tarik yang relatif besar. Oleh karena itu selulosa bakteri banyak dimanfaakan sebagai material utama (matriks) dalam pembuatan bahan komposit.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries131810201023;
dc.subjectKekuatan Tariken_US
dc.subjectModulus Elastisitasen_US
dc.titleKekuatan Tarik Dan Modulus Elastisitas Bahan Komposit Berbasis Ampas Tebu dan Serbuk Kayu Sengon dengan Matriks Selulosa Bakterien_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record