Tradisi Pesantren: Nafas Keagamaan Novel-novel Diyana Millah Islami
Date
2019-01-21Author
Maslikatin, Titik
Anoegrajekti, Novi
Saputra, Heru Setya Puji
Mariati, Sri
Mustamar, Sunarti
Sundari, Asri
Raharjo, Christanto Puji
Umniyyah, Zahratul
Angelina, Dewi
Metadata
Show full item recordAbstract
Novel-novel Diyana Millah Islami lekat dengan nafas keagamaan,
terutama tradisi pesantren salaf. Ketiga novelnya, yakni Yasmin,
Khaddam, dan Sensei, Asalamualaikum Desu! menyodorkan gambaran
empiris yang mewarnai kehidupan keseharian pesantren salaf di
lingkungan budaya Madura. Kajian ini bertujuan memahami atmosfer
nafas keagamaan novel-novel yang lahir dari rahim pesantren tersebut.
Hasil kajian menunjukkan bahwa tradisi pesantren yang mendominasi
religiositas para santri adalah sholat, mendengungkan puji-pujian
sebelum sholat wajib, sholat wajib berjamaah, wiridan, tahlil, mengaji
dan menghafal Al Quran, dan mempelajari Kitab Kuning. Dalam novel
Khaddam keutamaan menjadi khaddam ditekankan pada pelajaran
menjadi sabar. Santri dan santri perempuan yang menjadi khaddam
setelah lulus akan memperoleh ilmu agama dan memiliki tigkat
kesabaran yang tinggi. Sementara itu, dalam Sensei, Asalamualaikum
Desu! pengarang mengajak pembaca menghargai guru, baik guru yang
mengajar di sekolah maupun orang-orang yang memberi ilmu kepada
orang lain.
Collections
- LSP-Conference Proceeding [1874]