Show simple item record

dc.contributor.authorAnoegrajekti, Novi
dc.contributor.authorMustamar, Sunarti
dc.contributor.authorMariati, Sri
dc.contributor.authorMacaryus, Sudartomo
dc.date.accessioned2019-01-21T03:55:49Z
dc.date.available2019-01-21T03:55:49Z
dc.date.issued2019-01-21
dc.identifier.isbn978-602-258-505-3
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89433
dc.descriptionProsiding Sastra dan Perkembangan Media, 2018 (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2018); xix+923 hlm.; 16 x 24 cmen_US
dc.description.abstractPuisi merupakan karya sastra paling tua karena sudah ditulis orang sejak ratusan tahun sebelum masehi hingga saat ini. Demikian juga minat membaca puisi juga terus berkembang hingga saat ini. Tulisan ini bertujuan menjelaskan produksi makna puisi yang dijeskan dengan menggunakan konsep metafungsi bahasa dan linguistik sistemik. Dua konsep teori tersebut digunakan untuk menjelaskan makna wacana puisi Mustofa Bisri berjudul “Di Negeri Amplop” yang secara simbolik melakukan sindiran terhadap fenomena sosial yang ada di Indonesia. Publikasi audio-visual dengan memanfaatkan media sosial memungkinkan pengguna menikmati secara auditif dan visual. Hasil analisis menunjukkan bahwa puisi membangun makna dengan memanfaatkan keseluruhan potensi bahasa secara sistemik, mulai dari tataran fonologi, morfologi, sistaksis, dan wacana. Dalam kaitannya dengan metafungsi bahasa, puisi secara objektif lebih fokus pada metafungsi tekstual yang terbagi menjadi empat sistem bahasa, yaitu fonologi, morfologi, sintaksis, dan wacana.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectproduksi maknaen_US
dc.subjectpuisien_US
dc.subjectsimboliken_US
dc.subjectwacanaen_US
dc.titleNegeri Amplop di Ruang Media Sosial Metafungsi Bahasaen_US
dc.typeProsidingen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record