Show simple item record

dc.contributor.authorYANI, Mira Indah
dc.date.accessioned2018-12-26T07:27:41Z
dc.date.available2018-12-26T07:27:41Z
dc.date.issued2018-12-26
dc.identifier.nim152303101014
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89208
dc.description.abstractBronkopneumonia merupakan peradangan yang terjadi pada jaringan paru melalui cara penyebaran langsung melalui saluran pernafasan atau melalui hematogen sampai ke bronkus. Proses peradangan dari proses penyakit bronkopneumonia mengakibatkan produksi sekret meningkat. Jika produksi sekret meningkat muncul masalah keperawatan dan salah satu masalah keperawatan tersebut adalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas. Masalah keperawatan bersihan jalan nafas jika tidak ditangani secara cepat maka bisa menimbulkan masalah yang lebih berat saperti pasien akan mengalami sesak yang hebat bahkan bisa menimbulkan kematian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Jenis rancangan penelitian deskriptif yang digunakan yaitu laporan kasus. Penelitian ini mengeksplorasi asuhan keperawatan pada dua anak yang mengalami bronkopneumonia dengan masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas. Data yang dikumpulkan dengan cara melakukan pengkajian , analisa data, diagnosis keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan. Hasil pengkajian pada kedua klien didapatkan kedua klien berusia dibawah 12 bulan. Kedua klien mengalami sesak dan batuk grok-grok, sedangkan klien kedua disertai pilek dan muntah. Berdasarkan keluhan yang dialami kedua klien didapatkan masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas. Intervensi keperawatan yang digunakan sesuai dengan teori. Implementasi keperawatan yang dilaksanakan berdasarkan intervensi keperawatan yang telah dibuat yaitu manajemen jalan nafas, monitor pernafasan, administrasi (pemberian) obat inhalasi dan terapi intravena. Masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada kedua klien yang mengalamai bronkopneumonia selama 6 hari kedua klien telah memenuhi 3 kriteria hasil dari 6 kriteria hasil, 3 kriteria tersebut adalah tidak ada batuk, tidak ada otot bantu pernafasan dan mampu mengeluarkan sekret. Disarankan bagi tenaga kesehatan untuk terus melakukan dan meningkatkan intervensi keperawatan, serta memberikan penyuluhan kepada keluarga mengenai bronkopneumonia sehingga keluarga dapat kooperatif terhadap terapi yang diberikan sehingga angka kejadian bronkopneumonia dapat berkurang dan tidak terjadi bronkopneumonia yang berulang.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectKeperawatanen_US
dc.subjectBronkopneumoniaen_US
dc.titleAsuhan Keperawatan Bronkopneumonia Pada An.N dan An.A dengan Masalah Keperawatan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas Di Ruang Bougenville RSUD dr. Haryoto Lumajang Tahun 2018en_US
dc.typeDiploma Reporten_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record