Hubungan Kadar Fluor Air Minum dengan Karies Gigi pada Masyarakat Pesisir Dusun Watu Ulo Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember
Abstract
Fluor adalah salah satu unsur yang dibutuhkan tubuh manusia. Kadar fluor
memilki variasi yang berbeda tergantung pada kondisi dan letak geografis sumber
air tanah didapatkan. Air sumur di daerah pesisir mendapatkan suplai air dari air
tanah dan air resapan aliran laut yang cenderung mengandung fluor lebih banyak.
Batas kadar fluor yang aman di konsumsi menurut World Health Organization
adalah 0,7 ppm sampai 1,5 ppm. Tingkat konsumsi fluor yang cukup akan
mempengaruhi keadaan email gigi, apabila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup
akan menyebabkan proses demineralisasi pada gigi (Sumiok dkk., 2015).
Karies yang terjadi pada gigi dipengaruhi oleh banyak faktor, faktor utama
meliputi makanan, gigi, mikroorganisme dan waktu serta faktor pendukung salah
satunya adalah asupan. Asupan yang dikonsumsi mengandung unsur mineral yang
penting untuk menjaga kesehatan gigi, salah satunya fluor (Tulangow dkk., 2015).
Email yang mengandung fluor cukup akan membuat gigi menjadi lebih kuat dan
lebih tahan terhadap karies (Ongole dan Prave, 2007). Ion fluor akan diikat oleh
hidroksiapatit sehingga akan berubah menjadi fluorapatit yang lebih tahan
terhadap suasana asam (Shita, 2010).
Dusun Watu Ulo merupakah salah satu dusun yang terletak di pesisir
pantai Watu Ulo yang berada di Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu Kabupaten
Jember. Letak dusun yang berada persis di pesisir Watu Ulo menyebabkan
masyarakat mendapatkan asupan fluor yang cukup baik dari minuman dan
makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar fluor air
minum dengan karies gigi pada masyarakat pesisir Dusun Watu Ulo Desa
Sumberejo Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember.
Metode penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan
cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai Maret 2018.
Pemeriksaan karies gigi dan pengambilan sampel air minum dilakukan di Dusun
Watu Ulo, yang terdiri dari enam RW yaitu RW 035, RW 036, RW 037, RW 038,
RW 039 dan RW 040. Sampel dipilih dengan metode purposive sampling dan
didapatakan jumlah sampel sebesar 98. Sampel yang diperiksa adalah masyarakat
pesisir yang mengkonsumsi air tanah sebagai air minum yang tinggal di Dusun
Watu Ulo minimal dua tahun. Batas bawah usia sampel adalah 12 tahun. Kadar
fluor air sumur diperiksa di Laboratorium Perum Jasa Tirta I Malang Jawa Timur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar fluor di Dusun Watu Ulo
adalah 0,11870 ppm tergolong dalam kriteria sangat rendah dengan indeks DMF-T
adalah 3,92 tergolong dalam kriteria sedang. Hasil uji korelasi Spearman
menunjukkan tidak terdapat hubungan antara kadar fluor air minum dengan karies
gigi.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]