PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PKN SISWA KELAS IV SDN IV KARANGSARI DESA MANGLI KECAMATAN SEMPU KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME
Abstract
Pembelajaran PKN adalah mata pelajaran untuk pengembangan
kepribadian utuh dan menjadi warga negara yang baik memiliki nilai moral
masyarakat sehingga menuntut siswa untuk terlibat dalam pembelajaran. Namun
dari pembelajaran yang terlihat di SD Negeri IV Karangsari siswa yang aktif
menjawab cukup banyak. Agar pembelajaran berhasil dan memotivasi siswa
untuk aktif maka diperlukan variasi dalam pembelajaran salah satunya yaitu
dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme.
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri IV Karangsari pada tanggal 15
November sampai 30 Desember 2009. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas dimana siswa kelas IV SD Negeri IV Karangsari mengalami kesulitan
dalam memahami materi pemerintahan desa dan kecamatan. Metode
pengumpulan data menggunakan metode observasi, Tes dan Wawancara.
Penelitian ini adalah penerapan pembelajaran terdiri dari pengenalan
langkah-langkah pendekatan konstruktivisme, pembentukan kelompok, pemberian
tugas, pemberian nilai pada kemajuan masing-masing siswa, penyimpulan materi,
pemberian soal formatif dan pemberian penghargaan kepada siswa terbaik serta
kelompok terbaik. Hasil persentase dari ketuntasan belajar kognitif siswa secara
klasikal 95% dengan 19 0rang tuntas dan 1 orang siswa yang tidak tuntas belajar
sedangkan hasil belajar pada aspek afektif sebesar 80% dengan 16 orang tuntas
dan 4 orang tidak tuntas.
Kesimpulan yang didapat dari hasil dan pembahasan adalah pembelajaran
dengan pendekatan konstruktivisme memiliki beberapa tahap yaitu pengenalan
pendekatan konstruktivisme, melakukan presentasi kelas, pembentukan kelompok,
pemberian tugas, pemberian nilai pada kemajuan masing-masing siswa,
penyimpulan materi, pemberian soal formatif dan pemberian penghargaan kepada
siswa terbaik serta kelompok terbaik. Persentase hasil ketuntasan belajar siswa
viii
secara klasikal mencapai 95% dengan 19 orang siswa tuntas dan 1 orang tidak
tuntas. Pada aspek afektif hasil belajar mencapai 80% dengan 16 orang tuntas dan
4 orang tidak tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran pendekatan konstruktivisme dapat menjadi
salah satu alternative dalam meningkatkan hasil belajar siswa.