Show simple item record

dc.contributor.advisorPRIHANDONO, Trapsilo
dc.contributor.advisorLESMONO, Albertus Djoko
dc.contributor.authorEKOSARI, Laila Qonita
dc.date.accessioned2018-11-22T02:32:24Z
dc.date.available2018-11-22T02:32:24Z
dc.date.issued2018-11-22
dc.identifier.nimNIM140210102049
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/88390
dc.description.abstractPendidikan merupakan kebutuhan wajib bagi setiap masyarakat. Salah satu lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan tidak lain adalah sekolah. Sekolah mempunyai tujuan utama sebagaimana yang tertulis dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2012). Agar tujuan pendidikan nasional bisa tercapai maka diperlukan sebuah kurikulum sebagai pedoman dalam kegiatan pembelajaran. Kurikulum merupakan rencana dan peraturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang akan digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Kurikulum di Indonesia yang saat ini digunakan adalah Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 menekankan pada proses pembelajaran secara praktik yaitu mencakup kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan. Implementasi kurikulum 2013 tersebut sejalan dengan hakikat pembelajaran fisika dimana dalam proses pembelajarannya menekankan pada kegiatan praktik. Kegiatan praktik di sekolah khususnya pada mata pelajaran fisika dapat dilakukan di laboratorium. Penggunaan laboratorium merupakan bagian dari proses pembelajaran. Laboratorium sekolah merupakan kelengkapan fasilitas yang tidak boleh terabaikan di dalam bidang pendidikan. Laboratorium menjadi sarana dan prasarana dalam kegiatan pembelajaran hal ini sesuai dengan yang disebutkan dalam kompetensi dasar Kurikulum 2013. Penelitian yang telah dilakukan Katili dkk (2016) mengenai efektivitas laboratorium fisika didapatkan hasil efektivitas laboratorium SMA Negeri di Kabupaten Jembrana masih dikategorikan belum efektif berdasarkan data hasil sarana & prasarana laboratorium fisika pada SMA Negeri di Kabupaten Jembrana belum memenuhi standar. Efektivitas penggunaan laboratorium dalam pembelajaran dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu ketersediaan sarana & prasarana di dalam laboratorium, penggunaan laboratorium dalam proses pembelajaran dan alokasi waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum di laboratorium. Penelitian mengenai efektivitas laboratorium fisika dalam pembelajaran fisika SMA belum pernah dilakukan di Tulungagung. Menginat pentingnya laboratorium dalam proses pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013 maka penelitian ini perlu untuk dikaji. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survey. Penelitian ini menggunakan responden dengan jumlah 331 yang terdiri dari 12 guru mata pelajaran fisika dan 319 siswa kelas X IPA dan XI IPA. Data primer yang digunakan pada penelitian ini adalah data hasil angket mengenai penggunaan laboratorium fisika sesuai materi pokok fisika dalam Kurikulum 2013. Sedangkan data sekunder pada penelitian ini adalah hasil observasi mengenai ketersediaan alat yang digunakan praktikum di laboratorium sesuai dengan materi pokok fisika di Kurikulum 2013. Berdasarkan hasil analisis data efektivitas laboratorium fisika dalam pembelajaran fisika sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut, untuk materi kelas X SMA nilai persentase rata-rata tertinggi sebesar 61% dengan kategori efektif dan nilai persentase rata-rata terendah sebesar 29% dengan kategori kurang efektif. Nilai efektivitas laboratorium fisika dalam pembelajaran fisika sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 materi kelas XI tertinggi sebesar 62% dengan kategori efektif dan nilai efektivitas terendah sebesar 29% dengan kategori kurang efektif. Nilai efektivitas laboratorium fisika dalam pembelajaran fisika sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 materi kelas XII tertinggi sebesar 75% yang termasuk kategori efektif dan nilai persentase efektivitas terendah sebesar 30% yang termasuk kategori kurang efektif. Secara keseluruhan nilai persentase efektivitas laboratorium fisika dalam pembelajaran fisika SMA sesuai Kurikulum 2013 di Kabupaten Tulungagung sebesar 47% yang mana dengan hasil tersebut termasuk dalam kategori cukup efektif. Berdasarkan uraian diatas dapat menunjukkan bahwa efektivitas laboratorium fisika dalam pembelajaran fisika sesuai tuntutan Kurikulum 2013 SMA di Kabupaten Tulungagung termasuk kategori cukup efektif yaitu dengan nilai persentase efektivitas sebesar 47%.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries140210102049;
dc.subjectLaboratorium Fisikaen_US
dc.subjectPembelajaran Fisika SMAen_US
dc.titleAnalisis Efektivitas Laboratorium Fisika dalam Pembelajaran Fisika SMA dan Kesesuaiannya dengan Kurikulum 2013en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record