Show simple item record

dc.contributor.authorNurul Mustofiah Roisatin
dc.date.accessioned2013-12-13T02:00:09Z
dc.date.available2013-12-13T02:00:09Z
dc.date.issued2013-12-13
dc.identifier.nimNIM072310101025
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/8798
dc.description.abstractData Dinas Kesehatan Kabupaten Jember menunjukkan kasus HIV-AIDS yang terus meningkat sejak pertama kali ditemukan di Jember pada tahun 2004. Kasus HIV-AIDS tersebut ditemukan pada sebagian besar kecamatan di Kabupaten Jember. Remaja merupakan usia yang juga berisiko terinfeksi HIV. Pengurangan risiko terinfeksi HIV-AIDS dapat dilakukan melalui upaya pencegahan salah satunya melalui pendidikan kesehatan. Metode pendidikan yang paling tepat untuk remaja adalah quantum learning. Quantum learning adalah metode pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi, motivasi, sikap menjadi lebih positif, ketrampilan hidup. Sikap dapat dikembangkan menjadi lebih positif untuk dapat mengembangkan perilaku. Intervensi quantum learning dapat dilakukan pada segala usia, sedangkan intervensi ini sendiri dilakukan di pondok pesantren terutama remaja Madrasah Aliyah. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk usaha promotif kepada santri. Hal tersebut disebabkan santri masuk dalam kategori remaja yang juga berisiko terinfeksi HIV-AIDS, sehingga perlu dilakukan upaya pemahaman mengenai HIV-AIDS pada santri untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap menjadi lebih positif untuk mencegah HIV-AIDS. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi sikap dalam mencegah HIVAIDS pada santri remaja MA di Pondok Pesantren sebelum intervensi, sesudah intervensi, dan pengaruh quantum learning terhadap sikap dalam mencegah HIVAIDS. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra eksperimental dengan rancangan one group pretest-posttest. Sampel dalam penelitian ini adalah 39 orang dengan menggunakan tehnik stratified random sampling. Data analisis dengan uji wilcoxon signed rank test untuk mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah intervensi pada sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap dalam mencegah HIV-AIDS sebelum intervensi 21 santri memiliki sikap positif dan 18 santri memiliki sikap negatif, sedangkan setelah intervensi 31 santri memiliki sikap positif sisanya 8 santri. Hasil analisis menggunakan wilcoxon signed rank test melalui SPSS didapatkan bahwa p valueen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries072310101025;
dc.subjectQUANTUM LEARNING, HIV/AIDSen_US
dc.titlePENGARUH QUANTUM LEARNING TERHADAP SIKAP DALAM MENCEGAH HIV/AIDS PADA REMAJA MA DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL ULUM SUREN KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record