Show simple item record

dc.contributor.advisorWIDIYANTI, Nur
dc.contributor.advisorPURWANDARI, Retno
dc.contributor.authorPRATIWI, Rize Kumala Putri
dc.date.accessioned2018-11-08T10:39:59Z
dc.date.available2018-11-08T10:39:59Z
dc.date.issued2018-11-08
dc.identifier.nimNIM142310101043
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/87770
dc.description.abstractDiabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolisme kronis dimana penderita tidak mampu memproduksi insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan cukup sehingga akan terjadi peningkatan kadar glukosa darah yang melebihi batas normal. Diabetes dapat menjadi sebuah stresor bagi penderitanya yang dianggap sebagai suatu tuntutan, sehingga dapat menimbulkan masalah psikososial bagi penderitanya. Masalah psikososial yang sering terjadi pada pasien DM tipe 2 yaitu diabetes distress. Stres yang dialami dapat terbantu dengan adanya dukungan dari tenaga kesehatan melalui pemberian edukasi mengenai pengelolaan DM. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan peran perawat sebagai edukator dengan diabetes distress pada pasien DM tipe 2 di Poli Interna RSD dr. Soebandi Jember. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu non probability sampling dengan cara consecutive sampling. Sampel yang diperoleh sebanyak 102 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner peran perawat sebagai edukator untuk mengukur peran perawat sebagai edukator dan kuesioner Diabetes Distress Scale (DDS) untuk mengukur diabetes distress. Analisa data menggunakan uji statistic spearman rank dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran perawat sebagai edukator pada pasien DM tipe 2 memiliki nilai rerata 55,02 dengan nilai median sebesar 55. Nilai minimal pada peran perawat sebagai edukator yaitu sebesar 32 dan nilai maksimal yaitu sebesar 108. Peran perawat sebagai edukator berkaitan dengan pendidikan kesehatan telah tercapai sebesar 60%. Indikator peran perawat sebagai edukator yang memiliki nilai terendah berada pada indikator penyulit DM dengan nilai rata-rata 13,13 dan nilai median 12,00 dengan nilai maksimal 4. Peran perawat sebagai edukator berkaitan dengan penyulit DM telah tercapai sebesar 36,47%. Peran perawat sebagai edukator kurang baik yaitu sekitar 85 responden (83,3%) sedangkan responden yang menilai peran perawat sebagai edukator baik yaitu sekitar 17 responden (16,7%). Nilai rerata diabetes distress didapatkan sebesar 2,12 dengan nilai median 2,11 yang termasuk ke dalam kategori distress sedang. Diabetes distress berkaitan dengan beban emosional telah tercapai sebesar 52,56%. Indikator diabetes distress yang memiliki nilai terendah berada pada indikator distress interpersonal dengan nilai rata-rata 3,96 dan nilai median 3,00 dengan nilai maksimal 18. Diabetes distress berkaitan dengan distress interpersonal telah tercapai sebesar 21,83%. Responden yang mengalami distress sedang yaitu sebanyak 52 orang (51,0%). Responden yang tidak mengalami distress/ distress ringan yaitu sebanyak 44 orang (43,1%) sedangkan responden yang mengalami distress berat yaitu hanya 6 orang (5,9%). Hasil uji statistik menggunakan spearman rank menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara peran perawat sebagai edukator dengan diabetes distress pada pasien DM tipe 2 di Poli Interna RSD dr. Soebandi Jember dengan nilai p value 0,002 dan nilai r yaitu -0,298. Hal tersebut menunjukkan bahwa korelasi bersifat negatif dengan nilai kekuatan lemah yang berarti semakin tinggi peran perawat sebagai edukator maka semakin rendah diabetes distress yang dialami pasien. Masalah psikologis yang dialami pasien DM yaitu diabetes distress. Salah satu faktor yang dapat berpengaruh terhadap terjadinya diabetes distress adalah sumber informasi. Sumber informasi berperan untuk meningkatkan pengetahuan dan informasi agar pasien DM memiliki motivasi untuk melakukan perawatan yang tepat. Perawat dapat membantu pasien DM dalam memenuhi pengetahuan dan informasi pasien DM melalui peran edukator perawat. Peran perawat sebagai edukator dilakukan dengan pemberian edukasi mengenai penyakit kronis DM dan memberikan penjelasan yang tepat bahwa perawatan diri merupakan proses penyesuaian diri yang melibatkan pasien DM guna mengurangi stres yang dialami pasien DM akibat penyakit DM tersebut. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara peran perawat sebagai edukator dengan diabetes distress pada pasien DM tipe 2 di Poli Interna RSD dr. Soebandi Jember. Tenaga kesehatan khususnya perawat diharapkan dapat memberikan edukasi yang tepat berkaitan dengan penyakit diabetes melitus dengan tujuan untuk mencegah diabetes distress sehingga pengelolaan penyakit menjadi lebih optimal.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries142310101043;
dc.subjectPeran Perawaten_US
dc.subjectEdukatoren_US
dc.subjectDiabetes Distressen_US
dc.subjectDiabetes Melitus Tipe 2en_US
dc.titleHubungan Peran Perawat Sebagai Edukator Dengan Diabetes Distress Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Poli Interna Rsd Dr. Soebandi Jemberen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record