Hubungan Peran Perawat Sebagai Edukator Dengan Diabetes Distress Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Poli Interna Rsd Dr. Soebandi Jember
Abstract
Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolisme kronis dimana
penderita tidak mampu memproduksi insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan
insulin dengan cukup sehingga akan terjadi peningkatan kadar glukosa darah yang
melebihi batas normal. Diabetes dapat menjadi sebuah stresor bagi penderitanya
yang dianggap sebagai suatu tuntutan, sehingga dapat menimbulkan masalah
psikososial bagi penderitanya. Masalah psikososial yang sering terjadi pada pasien
DM tipe 2 yaitu diabetes distress. Stres yang dialami dapat terbantu dengan
adanya dukungan dari tenaga kesehatan melalui pemberian edukasi mengenai
pengelolaan DM.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan peran perawat
sebagai edukator dengan diabetes distress pada pasien DM tipe 2 di Poli Interna
RSD dr. Soebandi Jember. Penelitian ini menggunakan desain penelitian
observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan yaitu non probability sampling dengan cara consecutive
sampling. Sampel yang diperoleh sebanyak 102 orang. Pengumpulan data
menggunakan kuesioner peran perawat sebagai edukator untuk mengukur peran
perawat sebagai edukator dan kuesioner Diabetes Distress Scale (DDS) untuk
mengukur diabetes distress. Analisa data menggunakan uji statistic spearman
rank dengan tingkat signifikansi 0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran perawat sebagai edukator
pada pasien DM tipe 2 memiliki nilai rerata 55,02 dengan nilai median sebesar 55.
Nilai minimal pada peran perawat sebagai edukator yaitu sebesar 32 dan nilai
maksimal yaitu sebesar 108. Peran perawat sebagai edukator berkaitan dengan
pendidikan kesehatan telah tercapai sebesar 60%. Indikator peran perawat sebagai
edukator yang memiliki nilai terendah berada pada indikator penyulit DM dengan
nilai rata-rata 13,13 dan nilai median 12,00 dengan nilai maksimal 4. Peran
perawat sebagai edukator berkaitan dengan penyulit DM telah tercapai sebesar
36,47%. Peran perawat sebagai edukator kurang baik yaitu sekitar 85 responden
(83,3%) sedangkan responden yang menilai peran perawat sebagai edukator baik
yaitu sekitar 17 responden (16,7%). Nilai rerata diabetes distress didapatkan
sebesar 2,12 dengan nilai median 2,11 yang termasuk ke dalam kategori distress
sedang. Diabetes distress berkaitan dengan beban emosional telah tercapai sebesar
52,56%. Indikator diabetes distress yang memiliki nilai terendah berada pada indikator distress interpersonal dengan nilai rata-rata 3,96 dan nilai median 3,00
dengan nilai maksimal 18. Diabetes distress berkaitan dengan distress
interpersonal telah tercapai sebesar 21,83%. Responden yang mengalami distress
sedang yaitu sebanyak 52 orang (51,0%). Responden yang tidak mengalami
distress/ distress ringan yaitu sebanyak 44 orang (43,1%) sedangkan responden
yang mengalami distress berat yaitu hanya 6 orang (5,9%). Hasil uji statistik
menggunakan spearman rank menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara peran perawat sebagai edukator dengan diabetes distress pada
pasien DM tipe 2 di Poli Interna RSD dr. Soebandi Jember dengan nilai p value
0,002 dan nilai r yaitu -0,298. Hal tersebut menunjukkan bahwa korelasi bersifat
negatif dengan nilai kekuatan lemah yang berarti semakin tinggi peran perawat
sebagai edukator maka semakin rendah diabetes distress yang dialami pasien.
Masalah psikologis yang dialami pasien DM yaitu diabetes distress. Salah
satu faktor yang dapat berpengaruh terhadap terjadinya diabetes distress adalah
sumber informasi. Sumber informasi berperan untuk meningkatkan pengetahuan
dan informasi agar pasien DM memiliki motivasi untuk melakukan perawatan
yang tepat. Perawat dapat membantu pasien DM dalam memenuhi pengetahuan
dan informasi pasien DM melalui peran edukator perawat. Peran perawat sebagai
edukator dilakukan dengan pemberian edukasi mengenai penyakit kronis DM dan
memberikan penjelasan yang tepat bahwa perawatan diri merupakan proses
penyesuaian diri yang melibatkan pasien DM guna mengurangi stres yang dialami
pasien DM akibat penyakit DM tersebut.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang signifikan
antara peran perawat sebagai edukator dengan diabetes distress pada pasien DM
tipe 2 di Poli Interna RSD dr. Soebandi Jember. Tenaga kesehatan khususnya
perawat diharapkan dapat memberikan edukasi yang tepat berkaitan dengan
penyakit diabetes melitus dengan tujuan untuk mencegah diabetes distress
sehingga pengelolaan penyakit menjadi lebih optimal.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]