Kebutuhan Rumah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (Backlog Perumahan)
Abstract
Berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman, Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang selanjutnya
disingkat MBR adalah masyarakat yang mempunyai keterbatasan daya beli
sehingga perlu mendapat dukungan pemerintah untuk memperoleh rumah. Dalam
Pasal 54 ayat (1) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman menyebutkan bahwa Pemerintah wajib memenuhi
kebutuhan rumah bagi MBR dan pada ayat (2) dalam undang-undang yang sama
juga menyebutkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi MBR
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah dan/atau pemerintah daerah
wajib memberikan kemudahan pembangunan dan perolehan rumah melalui
program perencanaan pembangunan perumahan secara bertahap dan
berkelanjutan.
Berdasarkan uraian yang telah penulis kemukakan di atas maka penulis
tertarik untuk menulis dan menuangkannya ke dalam bentuk karya ilmiah untuk
mengetahui seberapa jauh tanggung jawab negara terpenuhi terhadap pemenuhan
kebutuhan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan judul
Politik Hukum Kebutuhan Rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
(Backlog Perumahan)
Rumusan masalah dalam skripsi ini ada 2 (dua) hal yaitu Pertama,
Bagaimana tanggung jawab negara dalam penyelesaian backlog perumahan bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Kedua, Bagaimana implikasi
penyelesaian backlog perumahan terhadap pemenuhan kebutuhan perumahan bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah diharapkan dengan adanya karya
ilmiah dalam bentuk skripsi ini dapat menjadi wawasan dan sumber bacaan bagi
masyarakat terutama masyarakat berpenghasilan rendah, mahasiswa, akademisi
maupun pemerintah serta pihak-pihak lain yang berkepentingan terkait hal yang
dibahas dalam skripsi ini.
Metode Penelitian yang di gunakan dalam penulisan skripsi ini yaitu
menggunakan penelitian hukum normative yaitu penelitian hukum yang dilakukan
dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder belaka, dapat dinamakan
penelitian hukum normative atau penelitian kepustakaan (disamping adanya
penelitian hukum sosiologis atau empiris yang terutama meneliti data primer).
Tinjauan Pustaka merupakan dasar yang digunakan penulis untuk menjawab
permasalahan. Tinjauan pustaka dalam penulisan skripsi ini meliputi: Rumah,
Pembiayaan Perumahan di Indonesia, Masyarakat Berpenghasilan Rendah
(MBR), Backlog Perumahan.
Pembahasan yang merupakan jawaban dari permasalahan terdiri dari dua
subbab permasalahan. Pembahasan yang Pertama, tanggung jawab negara dalam
mengatasi backlog perumahan bagi Masayarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
yaitu dengan memberikan rumah bersubsidi khusus MBR melalui program FLPP
(Fasilitas Liquiditas Pembiayaan Perumahan) yang mana harga jual rumah dari
program tersebut jauh lebih murah dibanding harga rumah pada umumnya serta
cicilan dan uang muka yang rendah dan tenor pinjaman yang lebih panjang yakni
20 tahun dengan suku bunga tetap. Kedua, untuk implikasi langsung terhadap
masyarakat program ini tentunya memberi dampak yang sangat significant
terhadap meningkatnya daya beli Masyarakat Berpenghasilan Rendah terhadap
perumahan yang layak huni sehingga dapat mengurangi permukiman kumuh dan
tak layak huni yang tersebar disetiap kota terlebih kota besar yang padat penduduk
dengan tingkat kekumuhan permukiman yang tinggi.
Kesimpulan dari pembahasan dalam skripsi ini ialah bahwasanya negara
telah bertanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan rumah yang layak huni
bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sesuai dengan amanat dalam
UUD 1945 serta implikasi dari tanggung jawab negara tersebut telah dapat
dirasakan langsung oleh masyarakat yakni dengan meningkatnya daya beli
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) terhadap rumah layak huni dengan
adanya subsidi di bidang perumahan melalui program FLPP (Fasilitas Liquiditas
Pembiayaan Perumahan).
Collections
- UT-Faculty of Law [6214]