Pengendalian Kualitas Produk Kaos Pada Usaha Ekonomi Kreatif CV. Biru Daun
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya iklim usaha yang dipengaruhi
oleh iklim ekonomi kreatif khususnya di daerah Jawa Timur, iklim ekonomi
kreatif telah mempengaruhi beberapa daearah-daerah di Jawa Timur untuk
berlomba-lomba menciptakan brand lokal dengan berfokus mengangkat tema
kedaerahan. Salah satu fenomena yang menarik adalah bermunculannya usahausaha
yang memproduksi kaos khas yang mewakili kebudayaan dari daerahnya
masing-masing.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pengendalian
kualitas pada CV. “Biru Daun Jember”. Metode penelitian yang digunakan adalah
kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Informan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan mekanisme
purposif, analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis domain dan
taksonomi.
Pengendalian kualitas yang dilakukan oleh CV. Biru Daun dilakukan oleh
pemilik usaha dengan cara melakukan pemeriksaan pada tahap transformasi
(sesudah penyablonan) dan pemeriksaan sesudah tahap penjahitan, CV. Biru Daun
juga melaksanakan pengendalian berupa tindakan penyesuaian (perbaikan) pada
produk yang tidak sesuai standar guna bisa meningkatkan kualitas produk kaos
yang dihasilkan.
CV. Biru Daun menetapkan standar kualitas pada produk kaos yang
dihasilkan, standar produk kaos yang diharapkan oleh CV. Biru Daun ditetapkan
pada dua aspek, yaitu pada segi fisik kaos dan desain. Pada segi fisik kaos, standar
yang direncanakan adalah kaos harus nyaman digunakan, tampilan fisik harus
baik dan rapi, hasil sablon juga harus awet dan tahan lama. Pada segi desain, CV. Biru Daun menetapkan standar bahwa desain yang dibuat harus original, simpel,
dan bisa diterima seluruh kalangan. Agar bisa mencapai standar yang telah
ditetapkan tersebut, CV. Biru Daun menggunakan bahan baku dan bahan
penolong sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Pada proses produksi Kaos, CV. Biru Daun memastikan seluruh kegiatan
produksi berjalan sesuai arahan dari surat perintah order. Pengendalian kualitas
yang dilakukan oleh CV. Biru Daun dilakukan mulai dari input, transformasi,
hingga output. Pada tahap pertama, CV. Biru Daun memastikan peralatan dan
mesin selalu dalam kondisi baik seperti memastikan mesin jahit bisa berfungsi
dengan lancar, jarum dipastikan tidak tumpul, kebersihan rakel dan screen sablon
harus selalu dijaga. Pada tahap kedua , CV. Biru Daun memastikan bahan-bahan
yang digunakan harus sesuai standar yakni kain harus halus, nyaman dipakai, dan
tidak mudah melar. Cat sablon harus bisa menghasilkan hasil sablon yang kuat
dan benang jahit juga harus kuat. Pada proses desain, CV. Biru Daun memastikan
bahwa maksud dari desain yang dibuat harus bisa dimengerti oleh konsumen.
Pada proses produksi berikutnya (pemotongan kain, penyablonan, penjahitan, dan
pengemasan) karyawan harus melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai
dengan instruksi dari surat perintah order.
Pengendalian berikutnya yang dilakukan CV. Biru Daun adalah melakukan
pemeriksaan sesudah proses penyablonan dan sesudah penjahitan. Pemeriksaan ini
dilakukan untuk memeriksa hasil sablon dan jahitan. Apabila pada pemeriksaan
ini ditemukan hasil yang tidak sesuai standar, maka CV. Biru Daun melakukan
pengendalian yakni melakukan perbaikan terhadap hasil produk tidak sesuai
standar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengendalian kualitas yang
dilakukan oleh CV. Biru Daun sudah baik namun terdapat beberapa pelaksanaan
yang masih belum maksimal.Saran yang diberikan penulis kepada CV. Biru Daun yakni CV. Biru Daun
harus bisa selalu memberdayakan karyawan dengan baik dan meningkatkan
pengendalian kualitas dimulai dari input hingga output. Penelitian ini
dilaksanakan berdasar pada surat ijin penelitian yang dikeluarkan oleh Lembaga
Penelitian Universitas Jember dengan nomor surat 1845/UN25.3.1/LT/2017