ANALISIS DAYA SAING KOMODITAS TEBU DI WILAYAH PG. WRINGIN ANOM KABUPATEN SITUBONDO
Abstract
Salah satu tanaman perkebunan penting di Indonesia adalah tanaman tebu
yang dikelola menjadi gula oleh pabrik-pabrik gula di Indonesia. Tanaman tebu
merupakan tanaman perkebunan semusim yang mengandung zat gula di dalam
batangnya. Tebu dikatakan sudah mencapai masak optimal apabila kadar gula di
sepanjang batang telah seragam. Tebu mempunyai peran yang sangat penting
dalam menggerakkan perekonomian suatu wilayah. Hal ini terkait dengan
posisinya sebagai bahan baku utama industri gula.
Kecamatan Panarukan dan Kecamatan Kendit merupakan daerah penghasil
tebu di Kabupaten Situbondo dan termasuk di dalam wilayah kerja PG Wringin
Anom. PG Wringin Anom merupakan salah satu pabrik tertua dari keempat PG
yang terdapat di Situbondo. Usahatani tebu yang diusahakan di wilayah PG
tersebut dapat dilakukan di dua lahan yaitu lahan sawah dan lahan tegal. Lahan
sawah dapat menghasilkan produksi serta produktivitas yang baik jika
dibandingkan dengan lahan tegal. Hal ini dikarenakan tanaman tebu
membutuhkan sistem pengairan yang baik. Desa duwet merupakan salah satu desa
yang mengusahakan tebu lahan sawah dengan memiliki luas dan produksi terbesar
di Kecamatan Panarukan. Desa Balung merupakan salah satu desa yang
mengusahakan tanaman tebu di lahan tegal dengan memiliki luas dan produksi
trebesar di kecamatan kendit.
Tujuan penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui trend luas areal tanam,
produksi dan produktivitas tebu di Wilayah PG Wringin Anom, 2) Untuk
mengetahui perbedaan produktivitas lahan sawah dan lahan tegal di Wilayah PG
Wringin Anom, 3) Untuk mengetahui keunggulan komparatif dan kompetitif
lahan sawah dan lahan tegal di Wilayah PG Wringin Anom.
Penentuan daerah penelitian dilakukan dengan sengaja (Purposive
Method) yaitu di wilayah kerja PG Wringin Anom. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif, analitik dan komparatif. Metode yang
digunakan dalam pengambilan contoh responden adalah “ Disproportionate
Stratified Random Sampling” dan jumlah sampel yang diambil seluruhnya
sebanyak 40 petani, 20 petani lahan sawah dan 20 petani lahan tegal. Jenis data
yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder.
Hasil penelitian dapat ditunjukkan pada kesimpulan yang diperoleh yaitu:
1) Trend luas areal tebu di wilayah PG Wringin Anom menunujukkan arah yang
negatif yang berarti perkembangan luas areal tebu selama tahun 2000-2010 dan
pada sebelas tahun yang akan datang yaitu 2011-2021 mengalami penurunan.
Sedangkan, produksi dan produkstivitas tebu di Wilayah PG Wringin Anom
menunjukkan arah yang positif yang berarti perkembangan produksi dan
produktivitas tebu selama tahun 2000-2010 dan pada sebelas tahun yang akan
datang yaitu 2011-2021 mengalami peningkatan. , 2) Hasil dari Uji T (uji beda)
untuk rata-rata produktivitas usahatani tebu lahan sawah dan lahan tegal adalah
berbeda nyata pada taraf kepercayaan 95% ditunjukkan dengan nilai t-tabel 4,101
dengan signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05, 3) Usahatani tebu di
wilayah PG Wringin Anom baik yang di lakukan di lahan sawah maupun lahan
tegal memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif. Hal ini ditunjukkan dengan
nilai DRC yang dihasilkan usahatani tebu lahan sawah sebesar 0,50 dan PCR
sebesar 0,69 sedangkan usahatani tebu di lahan tegal memiliki DRC sebesar 0,31
dan PCR sebesar 0,47.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4297]