dc.description.abstract | Tanah pasiran merupakan lahan marjinal yang berpotensi sebagai lahan pertanian. Tanah pasiran didominasi oleh pori makro dan kandungan bahan organik rendah, sehingga kemampuan menyimpan airnya rendah. Kapasitas menahan air rendah menyebabkan proses pencucian (leaching) terhadap unsur hara dan membutuhkan banyak input air untuk dapat meningkatkan kesuburan tanah. Aplikasi biochar merupakan salah satu cara untuk mengelola tanah pasiran. Biochar merupakan bentuk karbon stabil dihasilkan dari proses pembakaran tidak sempurna (pyrolysis). Bahan-bahan untuk pembuatan biochar banyak dan mudah didapatkan, yakni dari limbah pertanian maupun perkebunan seperti limbah kulit kopi, limbah baggase tebu dan biji karet. Tanaman sawi pakcoy (Brassica rapa L.) merupakan salah satu komoditas sayuran yang memiliki nilai komersial dan prospek yang tinggi. Pertumbuhan tanaman sawi sangat ditentukan oleh media tanamnya. Media tanam yang sesuai yaitu media tanam dengan tekstur ringan yang mudah diolah dan membutuhkan air yang cukup sehingga perakaran dapat berkembang. Aplikasi biochar pada tanah pasiran pada penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembenah tanah, terutama terhadap sifat fisika tanah yang meliputi berat volume, berat jenis partikel, dan porositas sehingga dapat mendukung pertumbuhan dan menghasilkan tanaman sawi pakcoy yang berkualitas. Penelitian dilakukan pada bulan September 2017 sampai Maret 2018, di laboratorium Fisika dan Konservasi Tanah, laboratorium kesuburan tanah dan penanaman sawi paksoy (Brassica rapa L.) di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Jember. Rancangan penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama yakni jenis bahan baku biochar yang terdiri dari tanpa biochar (B1), limbah kulit kopi (B2), limbah baggase tebu (B3) dan biji karet (B4). Faktor kedua yakni tingkat cekaman air yang terdiri dari 50% kapasitas lapangan (C1); 60% kapasitas lapangan (C2); dan 70% kapasitas lapangan (C3). Masing-masing kombinasi perlakuan tersebut dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Selanjutnya dilakukan uji lanjut menggunakan Uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada data yang diperoleh untuk mengetahui pengaruh setiap perlakuan terhadap berbagai variabel yang diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara jenis biochar dengan tingkat cekaman air yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata terhadap berat volume tanah (BV), lebar daun dan panjang akar tanaman sawi pakcoy (Brassica rapa L.). Setiap jenis biochar dan dosis biochar masing-masing memberikan pengaruh yang berbeda terhadap perbaikan sifat fisik tanah pasiran, yaitu menurunkan nilai berat jenis partikel tanah (BJP) dan menurunkan nilai berat volume (BV). Kombinasi perlakuan yang terbaik untuk pertumbuhan tanaman sawi pakcoy adalah pada jenis biochar baggase tebu dengan tingkat cekaman air 70% kapasitas lapangan. | en_US |