Show simple item record

dc.contributor.authorWinarni, Retno
dc.contributor.authorWiduatie, Ratna Endang
dc.date.accessioned2018-08-27T05:09:56Z
dc.date.available2018-08-27T05:09:56Z
dc.date.issued2018-08-27
dc.identifier.issn2088-3307
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/87246
dc.descriptionLITERASI (Jurnal Ilmu-Ilmu Humaniora), Vol. 5, No. 2, Desember 2015en_US
dc.description.abstractArtikel ini mendiskusikan konflik politik dalam pergerakan Sarekat Islam 1926. Fokus kajian adalah bagaimana terjadinya konflik politik dalam pergerakan Sarekat Islam, faktor yang melatarbelakangi, dan dampaknya. Hasill kajian menunjukkan bahwa konflik disebabkan perbedaan ideologi perjuangan antara kelompok Semaun dengan kelompok Cokroaminoto. Kelompok Semaun membawa ideologi komunis yang kemudian dikenal dengan sebutan SI Merah dan mengambil jalan noncooperative, sedangkan kelompok Cokroaminoto dengan nama SI Putih dan memilih strategi cooperatif dengan pemerintah Hindia Belanda. Konflik ini menimbulkan perpecahan dalam tubuh organisasi Sarekat Islam dan akhirnya kelompok SI Merah memisahkan diri dan bergabung dengan Partai Komunis Hindia. Sementara itu, tokoh-tokoh SI Putih, antara lain Cokroaminoto mengumumkan kebijakan partai dengan melarang seseorang memasuki organisasi politik lebih dari satu.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectkonfliken_US
dc.subjectpolitiken_US
dc.subjectSarekat Islam Merahen_US
dc.subjectSarekat Islam Putihen_US
dc.titleKonflik Politik dalam Pergerakan Sarekat Islam 1926 (Political Conflict in the Sarekat Islam Movement of 1926)en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record