Show simple item record

dc.contributor.advisorSOEDRADJAD, Raden
dc.contributor.authorRAHAYUNINGTIAS, Festi Retno
dc.date.accessioned2018-08-09T04:36:05Z
dc.date.available2018-08-09T04:36:05Z
dc.date.issued2018-08-09
dc.identifier.nim131510501182
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/87007
dc.description.abstractTomat merupakan salah satu komoditas holtikultura yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan memerlukan penanganan serius untuk meningkatkan hasil dan kualitas. Tanaman tomat tidak tahan terhadap awan dan iklim yang sejuk. Kondisi iklim atau cuaca yang tidak menentu dapat mengakibatkan adanya terhambatnya proses fotosintesis serta kerontokan bunga yang menyebabkan daya produksi tanaman menurun. Selain itu, dapat disebabkan kondisi tanah yang keras, miskin unsur hara mikro serta hormon, pemupukan tidak berimbang, serangan hama dan penyakit serta teknis budidaya dari petani. Terhambatnya proses fotosintesis serta kerontokan bunga pada tanaman dapat mempengaruhi proses produksi tanaman tersebut. Salah satu cara yang dilakukan yaitu pengaplikasian bakteri Synechococcus sp. dan pupuk Kalium. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang tediri dari 2 perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah bakteri Synechococcus sp. yang terdiri dari 2 taraf yaitu Faktor pertama adalah bakteri Synechococus sp yang terdiri dari 2 taraf yaitu S0 (Tanpa inokulasi bakteri Synechococcus sp.) dan S1 (Inokulasi bakteri Synechococcus sp.). Faktor kedua adalah pemberian pupuk kalium dengan jenis pupuk KCl dengan 5 taraf yaitu D0 = Pupuk KCl 0 kg/ha (0 g/tanaman), D1 = Pupuk KCl 75 kg/ha (3,15 g/tanaman), D2 = Pupuk KCl 100 kg/ha (4,2 g/tanaman), D3 = Pupuk KCl 125 kg/ha (5,25 g/tanaman), D4 = Pupuk KCl 150 kg/ha (6,30 g/tanaman). Hasil penelitian menunjukkan Perlakuan dosis pupuk 3,15 g (D2) dengan tanpa aplikasi bakteri Synechococcus sp. Pada variabel jumlah bunga dan jumlah buah memiliki kenaikan yang selaras, namun pada variabel jumlah bunga yang rontok mengalami penurunan. Semakin tinggi jumlah bunga pada tanaman tomat dan semakin rendah jumlah bunga yang rontok, maka semakin besar pula buah tomat terbentuk. Hal ini dibuktikan dengan persentase pembentukan bunga menjadi buah pada gambar 4.8 menunjukkan bahwa pada perlakuan dosis pupuk 3,15 g (D2) dengan tanpa aplikasi bakteri Synechococccus sp. (S0) memiliki persentase pembentukan buah sebesar 43,07%. Persentse pembentukan buah pada tomat juga dapat mempengaruhi berat buah per tanaman tomat. Semakin besar persentase pembentukan buah maka semakin besar pula berat buah per tanaman tomat. Berdasarkan hasil data statistik gambar 4.7 menunjukkan bahwa pada perlakuan S0D2 memiliki rata – rata berat buah sebesar 420.83. Hali ini selaras dengan jumlah bunga per tanaman serta jumlah buah per tanaman.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectBAKTERI SYNECHOCOCCUS SPen_US
dc.subjectPUPUK KALIUMen_US
dc.subjectPERTUBUHANen_US
dc.subjectPRODUKSIen_US
dc.subjectTANAMAN TOMATen_US
dc.subjectPERTANIANen_US
dc.titlePengaruh Aplikasi Bakteri Synechococcus Sp. dan Pupuk Kalium terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record