Aplikasi Giberelin (GA3) dan Unsur Hara Phosphor (P) untuk Meningkatkan Hasil Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.)
Abstract
Buncis adalah salah satu tanaman sayuran yang mempunyai nilai gizi penting
untuk kesehatan masyarakat. Produksi buncis pada tahun 2015 mengalami
penurunan dibandingkan pada tahun 2014, sementara untuk produtivitasnya
mengalami peningkatan sebesar 0,2 ton/ ha dibandingkan pada tahun 2014.
Namun, produksi buncis khususnya di wilayah Jember hanya mampu memenuhi
2,2-2,4 ton/ha lebih rendah jika dibandingkan hasil buncis nasional. Upaya
peningkatan hasil dapat dilakukan dengan memenuhi kebutuhan nutrisi serta
pemberian ZPT. Kebutuhan nutrisi yang belum tercukupi menjadi salah satu
menyebabkan produksi rendah. Sehingga diperlukan pemberian dari kedua faktor
tersebut Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan
perkembangan serta produksi dari tanaman buncis yang diberi perlakuan aplikasi
giberelin dan unsur hara phosphor pada taraf yang berbeda. Penelitian ini
dilaksanakan di wilayah Arjasa mulai bulan Maret sampai dengan Agustus 2017
dengan pola percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap secara faktorial 3
x 4 dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi giberelin dengan 3 taraf (0
ppm, 25 ppm dan 50 ppm) dan taraf kedua adalah dosis unsur hara fosfor dengan
4 taraf (5,53 g/tanaman, 6,13 g/tanaman, 9,33 g/tanaman dan 9,83 g/tanaman).
Perlakuan tersebut diberikan kepada tanaman buncis varietas Balitsa 2 pada saat
awal tanaman dan sebelum pembungaan. Data diperoleh dengan melakukan
pengamatan terhadap: 1.) tinggi tanaman (cm), 2) jumlah daun (buah), 3) jumlah
bunga (buah), 4) jumlah polong total (buah), 5) jumlah polong bernas (buah), 6)
berat segar polong (gr), 7) kadar Pi polong segar (mg/g sempel) dan 8) kadar Pi
daun segar (mg/g sempel). Perlakuan giberelin 25 ppm dan dosis pupuk TSP 9,83
g/tanaman cenderung meningkatkan hasil jumlah polong total, jumlah polong
bernas dan berat segar polong
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4325]