• Login
    View Item 
    •   Home
    • LECTURER SCIENTIFIC PUBLICATION (Publikasi Ilmiah)
    • LSP-Jurnal Ilmiah Dosen
    • View Item
    •   Home
    • LECTURER SCIENTIFIC PUBLICATION (Publikasi Ilmiah)
    • LSP-Jurnal Ilmiah Dosen
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Petunjuk Praktikum Bioteknologi

    Thumbnail
    View/Open
    F. KIP_Pet Praktikum_Erlia N_Petunjuk praktikum bioteknologi.pdf (980.6Kb)
    Date
    2018-07-30
    Author
    Narulita, Erlia
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Media kultur mempunyai peranan penting dalam menentukan keberhasilan teknik kultur in vitro. Media kultur terdiri dari unsur hara makro, mikro, sumber karbon (gula), vitamin dan asam amino serta zat pengatur tumbuh. Senyawa-senyawa tersebut mempunyai arti penting untuk kelangsungan pertumbuhan tanaman yang dibudidayakan secara in vitro. Dalam kultur in vitro terdapat dua jenis media yaitu media padat dan media cair, dimana perbedaan terletak pada ada atau tidak agar. Media cair digunakan untuk tujuan tertentu seperti pembentukan protocorn like body (PLB) pada anggrek dan jahe. Unsur hara makro N, P, K, Ca, Mg merupakan kebutuhan pokok pertumbuhan tanaman yang disediakan dalam bentuk garam-garaman anorganik. Macam-macam dan konsentrasi garam-garam anorganik yang diperlukan tergantung jenis media. Unsur hara mikro (Fe, Zn, B, Cu, Co dan Mo) adalah komponen protein sel tanaman yang penting dalam proses metabolisme dan fisiologi. Vitamin sangat penting dalam kultur jaringan tanaman, utamanya dalam memperbaiki pertumbuhan dan morfogenesis maupun dalam pembelahan sel.Terdapat sejumlah vitamin yang sering digunakan dalam media kultur, antara lain thiamine (B1), mio-inositol, niacin, pyridoksin (B6). Asam amino diperlukan dalam pertumbuhan kultur, karena merupakan sumber yang cepat diserap oleh sel tanaman. Beberapa asam amino telah dibuktikan mempunyai pengaruh positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan kultur, misalnya cystein dapat mengurangi pencoklatan pada kultur tebu, asparagin sering digunakan untuk merangsang regenerasi sel. Glycine sering digunakan dalam banyak formulasi media. Senyawa karbohidrat terutama gula, merupakan komponen yang selalu ada dalam media kultur, kecuali untuk tujuan yang sangat spesifik. Beberapa jenis senyawa gula yang sering digunakan sebagai sumber C adalah sukrosa, glucosa dan rafinosa. Sedangkan fruktosa dan galaktosa kurang efektif. Manosa dan laktosa paling tidak efektif. Senyawa gula juga berperanan dalam tekanan osmotik media. Ada lima macam golongan zat pengatur tumbuh (ZPT) yaitu sitokinin, auksin, giberalin, inhibitor dan ethylene. ZPT yang paling sering digynakan dalam kultur adalah auksin dan sitokinin, yang berperan merangsang pertumbuhan dan morfogenesis sel jaringan dan organ. Penambahan ZPT dari luar dapat mengubah kandungan ZPT endogen sel.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/86711
    Collections
    • LSP-Jurnal Ilmiah Dosen [7371]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository